TEMPO.CO, Mataram - Seorang pendaki Gunung Rinjani, Taufik Budi Prasetyo, 23 tahun, asal Jomblang Mulyodadi, Bantul, Yogyakarta ditemukan tewas di pemandian air panas Aik Kalaq sekitar Danau Segara Anak, Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin pagi, 25 April 2017.
Saat ini, jenazah korban masih proses evakuasi dari pegunungan melalui Pos Resor Sembalun dan rencannya akn dibawa oleh Tim Edelweis Medical Help Center (EMHC) ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Sujono Selong, Kabupaten Lombok Timur.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Agus Budi Santosa mengatakan korban ditemukan tewas setelah rekannya melakukan pencarian sejak Ahad, 23 April 2017 pagi hari pukul 10 WITA. "Yang bersangkutan tenggelam,'' kata Agus Budi Santosa kepada Tempo, Selasa, 25 April 2017.
Baca: 3 Pendaki Gunung Prau Tewas Tersambar Petir
Menurut Kepala Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Mustafa Imram Lubis, tim evakuasi gabungan Balai TNGR dan EMHC baru mendapati korban pada Senin pagi sekitar pukul 10.00 WITA.
Agus berujar korban melakukan registrasi pada Jumat, 21 April 2017 melalui pintu pendakian Sembalun bersama dua orang temannya sesama mahasiswa, yakni Muhamad Ali S, 21 tahun, asal Kampung Lebak Pasar RT 001 Desa Nambo dan Setio Teguh, 22 tahun, asal Kampung Tengah RT 03/ RW 06 Cileungsi. Program pendakian direncanakan 3 hari 2 malam.
Sabtu, 22 April 2017 pukul 17.30 WITA, korban beserta dua rekannya tiba di Danau Segara Anak dan bermalam. Keesokan harinya, Ahad, 23 April sekitar pukul 07.30 WITA, korban bersama Muhammad Ali S pergi ke mata air di sekitar air panas.
Simak: Relawan Berhasil Mengevakuasi Dua Pendaki di Gunung Gede
Setelah mengambil air, korban dan temanya mampir dengan rencana berfoto. Lalu korban mengajak temannya mandi. "Namun Ali menyarankan untuk mandi di lokasi air yang berada di atas karena ramai pengunjung,'' ujar Agus.
Awalnya Ali melihat korban membuka baju dan berada di pinggir kolam air panas Aik Kalaq. Ali berniat untuk mandi juga dan menaruh air dulu di atas bukit berjarak sekitar 20 meter. Setelah menaruh air, Ali langsung turun kembali menemui Taufik.
Lihat: BMKG: Frekuensi Petir Tinggi, Pendakian Belum Perlu Ditutup
Namun Ali tidak melihat korban berada di tempatnya. Kemudian Ali mencari bantuan ke arah base camp dan bertemu dengan pendaki bernama Jalil. Kemudian Ali beserta pengunjung lain langsung menuju tempat kejadian perkara. Setelah tiga jam hingga pukul 20.00 WITA korban tidak ditemukan.
SUPRIYANTHO KHAFID