TEMPO.CO, Magetan - Sedikitnya 20 rumah milik warga Kecamatan Poncol dan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, rusak akibat diterjang tanah longsor yang terjadi pada Ahad hingga Senin, 23 - 24 April 2017. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan, bencana selama dua hari itu mengakibatkan kerugian material sekitar Rp 120 juta.
Selain itu, Siti Khoriyah, 50 tahun, warga Desa Gonggang, Kecamatan Poncol tewas tertimpa material longsor yang amblas di kawasan lereng Gunung Lawu tersebut. "Bencana lain seperti banjir juga terjadi. Ratusan warga di wilayah Kecamatan Ngariboyo terkena dampaknya," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Fery Yoga Saputra, Selasa, 25 April 2017.
Baca juga: Jalur Mudik Magetan-Karanganyar Rawan Longsor
Banjir itu, ia menjelaskan, akibat meluapnya air dari daerah aliran sungai Bengawan Madiun, anak Bengawan Solo yang melintas di wilayah Magetan. Menurut Fery, bencana serupa tetap berpotensi terjadi seiring dengan tingginya intensitas hujan yang disertai angin hingga beberapa hari terakhir.
"Maka, warga perlu lebih waspada dan berhati-hati karena sesuai prediksi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) hujan disertai badai sebagai dampak dari awan Comulus Nimbus akan berlangsung hingga Mei," ia menjelaskan.
Potensi bencana lain yang perlu diwaspadai, Fery melanjutkan, amblesnya tanah yang kini telah retak di Desa Cileng, Kecamatan Poncol. Kini, panjang keretakan tanah mencapai 50 meter dan tinggi 30 meter. Apabila diguyur hujan deras secara terus menerus berpotensi longsor dan menimbun sejumlah rumah yang berada di bawah tanah retak itu.
Kepala Desa Cileng Didik Suprapto, mengatakan bahwa jumlah rumah yang berada di bawah tanah retak itu sebanyak 11 unit. Tempat hunian dengan titik tanah retak berjarak sekitar 30 meter. "Kami sudah memberi imbauan agar warga siap mengungsi jika kondisi membahayakan," kata dia.
Pihak BPBD Magetan, Didik menambahkan juga telah mengecek lokasi tanah retak di Desa Cileng. Warga diharap membuat saluran air untuk mengantisipasi longsor di titik retakan yang muncul Senin kemarin tersebut.
NOFIKA DIAN NUGROHO