TEMPO.CO, Makassar-Wawan Darmawan, 16 tahun, dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, Senin dinihari, 24 April 2017. Pelajar itu menderita luka parah di sekujur tubuhnya akibat terkena percikan ledakan yang diduga mortir di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros.
"Adik saya mau dioperasi, jadi dibawa ke Rumah Sakit Wahidin. Karena alat medis terbatas di Rumah Sakit Salewangang Maros," kata kakak korban, Jamaluddin, 41 tahun, Senin siang.
Baca: Di Maros, Ledakan Diduga Mortir Melukai Seorang Pelajar
Menurut dia, saat ini di bagian tubuh Wawan masih terdapat serpihan-serpihan kecil dari ledakan tersebut. Di antaranya pada bagian wajah, dada, tangan dan kaki. Bahkan, kata Jamaluddin, sampai sekarang korban masih mengeluh kesakitan. "Yang paling parah di paha bagian dalam. Karena masih ada serpihan kecil yang sulit diangkat dari tubuhnya," tutur Jamaluddin.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Wahidin Nurhayati Habib menolak berkomentar. Alasannya, pihak rumah sakit akan memberikan keterangan resmi saat jumpa pers besok, Selasa 25 April. "Iya, memang korban (Wawan) sedang dirawat di Rumah Sakit Wahidin, setelah sebelumnya di Rumah Sakit Maros," kata dia.
Simak: Ledakan di Gereja Ambarawa Berasal dari Petasan
Wawan terkena percikan ledakan diduga mortir di lokasi tempat latihan militer di Dusun Balocci Desa Benteng Gajah Kecamatan Tompobulu, Minggu 23 April 2017. Wawan yang juga penggembala sapi itu mendatangi lokasi untuk mencari makanan ternak. Padahal, daerah tersebut merupakan area terlarang.
Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Dicky Sondani yang dikonfirmasi mengaku hingga kini belum ada hasil dari tim penjinak bom Brimob Polda Sulawesi Selatan. Sebab, kata dia, ledakan yang diduga mortir itu hanya serpihan-serpihan saja, belum ada yang ditemukan utuh. "Kita masih menunggu hasil dari Brimob," ucap Dicky.
DIDIT HARIYADI