TEMPO.CO, Jakarta - Para penggiat literasi dari berbagai komunitas di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berhimpun merayakan Hari Buku Sedunia yang diperingati setiap 23 April.
Bertempat di Pustaka Kabanti yang terletak di seputaran Kelurahan Kambu, belasan penggiat literasi meramaikan agenda selama dua hari sejak Sabtu 22 April hingga Minggu malam 23 April dengan agenda diskusi, festival buku serta pertunjukan musik dan teatrikal.
Syaifuddin Gani, selaku Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sultra mengatakan bahwa lewat Hari Buku Sedunia menjadi wadah pertemuan bagi komunitas untuk turut memberi sumbangsih bagi Kota Kendari dan Sultra.
"Saya bahagia melihat kreativitas dan daya cipta teman-teman di Kendari. Dengan semangat kerelawanan dan dedikasi yang tinggi, mereka melakukan kegiatan membaca, menulis, menerbitkan buku, pementasan seni, riset, dan pertemuan demi mengguratkan jejak literasi di kotanya," ujar Syaifuddin kepada Tempo.
Saifuddin yang juga peneliti di Kantor Bahasa Sultra itu mengatakan selama dua hari perayaan hari buku sejak Sabtu 22 April, penggiat literasi meramaikanya dengan agenda Pidato Kebudayaan oleh Patta Nasrah, diskusi komunitas dengan tema “Daya Gerak Daya Cipta”, juga pembacaan puisi dari Teater Sendiri dan Ganda Gong Teater.
Pada hari kedua, Minggu, 23 April 2017, sejumlah agenda yang tidak kalah menariknya juga tersaji. Ada festival buku di Taman Kota Kendari. Yang diramaikan oleh belasan penggiat literasi. Di taman kota mereka menggelar pameran buku dan menampilkan seni pertunjukan guna meneduhkan suasana literasi.
“Buku penting untuk digelar dan dibaca pengunjung. Selanjutnya, seni hadir dan mendesak sebagai ranah pencerahan. Jelas Mutmainah penggiat literasi di kota Lulo Kendari.
Masih pada Minggu, 23 April 2017 kemarin, juga dilangsungkan literasi anak 2017 di Pustaka Kabanti. Program ini terselenggara berkat kerjasama antara Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara dan Pustaka Kabanti. Sebanyak 30 anak usia SD hadir membaca dan menulis puisi.
Nah, sebagai bagian integral dan penting dari Hari Buku Sedunia, Forum TBM juga menggelar donasi buku untuk diberikan lagi kepada komunitas. Menariknya, menurut Syaifuddin Gani yang juga pendiri Pustaka Kabanti, honorarium penampil dan pembicara diberikan dalam bentuk buku.
Selanjutnya puncak acara literasi pada Minggu malam dilaksanakan pembacaan nukilan buku Membaca Indonesia dari Bumi Anoa oleh Andi Syahrir, dan baca nukilan buku Biru Tosca oleh EbyTabita.
ROSNIAWANTY FIKRI