TEMPO.CO, Banjarbaru - Puncak peringatan Hari Kartini, yang digagas Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, akan dihadiri Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Mufidah Jusuf Kalla pada Selasa, 25 April 2017, di lapangan Murjani, Kota Banjarbaru.
Sekretaris panitia peringatan Hari Kartini, Muhammad Muslim, mengatakan kedatangan kedua tamu besar itu akan mengisi kampanye kesadaran wanita terhadap deteksi dini kanker serviks, kanker payudara, membahas bahaya pornografi, dan penyalahgunaan narkoba.
Baca: Mike Pence: Kartini was a Great Woman
Muslim akan memanfaatkan kehadiran kedua tamu negara itu sebagai momentum menyadarkan para wanita di Kalimantan Selatan untuk lebih peduli terhadap kesehatan. Di Kalimantan Selatan, menurut Muslim, Dinas Kesehatan menemukan ada 94 orang yang telah terdeteksi mengidap kanker serviks pada kuartal pertama 2017.
Selain itu, kata Muslim, Iriana Joko Widodo dan Mufidah Jusuf Kalla akan mengunjungi PAUD dan menengok bazar murah di Kota Banjarbaru. “Kanker serviks dan payudara kasusnya cukup besar secara nasional mencapai 15 ribu jiwa. Pasien biasanya berobat ketika penyakit sudah menyebar,” ujar pria yang sekaligus menjabat pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan itu, Sabtu, 22 April 2017.
Baca: Hari Kartini: Perempuan di Sarang Anak Buah Kapal
Sehari sebelum kedatangan Ibu Negara, Muslim menggelar serentak pemeriksaan gratis kanker serviks dengan target melibatkan 2.500 jiwa wanita se-Kalimantan Selatan. Muslim menggandeng organisasi kewanitaan semacam PKK, Dharma Wanita, Bhayangkari, dan Persit. Pemeriksaan kanker gratis menyasar wanita berusia 20-50 tahun yang telah menikah karena berisiko tinggi mengidap kanker serviks.
Pemeriksaan massal gratis ini dibagi ke dalam dua gelombang. Data sementara yang masuk panitia, pemeriksaan gelombang pertama pada 24 April 2017 diikuti 1.123 peserta. Adapun gelombang kedua pada 25 April 2017 diikuti 1.361 peserta wanita. “Kami juga melakukan pemeriksaan kanker serviks di pasar,” ujar Muslim.
Muslim terus menggencarkan langkah preventif dan promotif kesadaran bahaya dari kanker serviks lewat metode pemeriksaan inspeksi visual dengan asam asetat (IVA) dan sosialisasi risiko kanker payudara. Lewat gerakan semacam ini, Muslim berharap bisa mendeteksi sedini mungkin gejala kanker serviks dan kanker payudara. “Ada artis terkenal yang kena kanker serviks, ini menjadi pemicu agar lebih peduli lagi,” ujar Muslim.
DIANANTA P. SUMEDI