TEMPO.CO, Bandung – Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Daryono, menyebutkan episentrum gempa Mentawai terletak pada koordinat 2,12 LS dan 99,61 BT.
”Tepatnya di daratan Pulau Sipora, Kepulauan Mentawai, pada kedalaman 42 kilometer,” katanya lewat keterangan tertulis, Jumat, 21 April 2017.
Wilayah yang terkena dampak gempa dengan guncangan pada skala intensitas II versi BMKG atau III-IV MMI. Daerah yang merasakan gempa tersebut di antaranya Pulau Sipora, Pulau Siruamata, Pulau Masokut, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Siberut bagian selatan.
Berdasarkan laporan sementara, warga Padang dan Pariaman juga merasakan guncangan dengan lemah atau skala I versi BMKG atau skala II MMI.
Gempa disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Dari kedalamannya, sumber gempa terletak di lajur zona megathrust, yaitu lajur penunjaman lempeng yang masih dangkal. “Karena kedalamannya yang dangkal, maka wajar jika guncangan gempa ini dirasakan cukup kuat di Kepulauan Mentawai dan sekitarnya,” kata Daryono.
Meskipun gempa memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault), hasil pemodelan BMKG menunjukkan tidak ada potensi tsunami. BMKG meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab.
ANWAR SISWADI