TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Michael Richard Pence terkesan dengan keragaman di Indonesia. Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan Wakil Presiden Pence mengagumi keberadaan Masjid Istiqlal. "Dia pertama kali mendengar arsitek masjid ini orang (Kristen) Protestan," kata Nasaruddin seusai menerima kunjungan Pence di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis, 20 April 2017.
Tak hanya dari sisi arsitektur, Nasaruddin menjelaskan kepada Wapres Pence kalau pengelolaan masjid sehari-hari melibatkan tidak hanya orang Islam, tapi juga umat lainnya. Bahkan, kata dia, pengelola masjid berbagi ruang parkir bersama dengan jemaah Gereja Katedral yang berada di seberang Istiqlal.
Wakil Presiden AS Michael Pence tengah berkunjung ke Indonesia. Di hari pertama ia menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Habis bertemu dengan Wapres Kalla, Pence menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh agama di Masjid Istiqlal.
Mike Pence dan Nasaruddin Umar (ANTARA)
Salah satu tokoh yang hadir, Yenny Wahid menyatakan, dalam pertemuan yang berjalan selama setengah jam itu Pence lebih banyak mendengarkan. Para tokoh lintas agama yang bertemu berharap agar dialog antara Indonesia-AS bisa ditingkatkan.
Menurut Yenny, persoalan yang terjadi di dunia internasional saat ini bukan dipicu karena agama tapi masalah ketidakadilan. "Pence berharap Indonesia bisa berperan besar menyebarkan toleransi di tingkat global," ucap Yenny.
Sejumlah tokoh lintas agama yang hadir dalam pertemuan dengan Wapres Pence ialah Pendeta Henriette Lebang dari Persekutuan Gereja Indonesia, Ignatius Suharyo dari Konferensi Waligereja Indonesia, K.S Arsana dari Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia, dan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin.
ADITYA BUDIMAN