TEMPO.CO, Pekanbaru - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta para wisudawan untuk menentukan target hidup untuk 20 tahun ke depan.
"Anda perlu menulis di dalam riwayat hidup anda, ingin menjadi apa 20 tahun ke depan. Karena ini fakultas ekonomi, apakah anda ingin menjadi direktur utama, kalau birokrat jadi direktur jenderal atau anda punya perusahaan sendiri. Semua harus diukur," ujar Nasir saat menghadiri wisuda Fakultas Ekonomi Universitas Riau di Pekanbaru, Riau, Rabu, 19 April 2017.
Baca : Menristekdikti Minta PTS Tingkatkan Kualitasnya, Ini Alasannya
Dalam kesempatan itu, Nasir berpesan agar para wisudawan untuk terus meningkatkan kompetensinya di berbagai bidang.
Menurut mantan rektor Universitas Diponegoro itu, wisudawan jangan hanya gembira pada saat wisuda, namun kesulitan mencari perkerjaan. "Kompetensi yang dimiliki wisudawan harus sesuai dengan kebutuhan dunia kerja," papar dia.
Wisuda, lanjut M. Nasir, hanya satu tahap menuju dunia nyata. Oleh karena itu, harus bekerja keras untuk mencapai cita-cita. Dia juga berpesan pada wisudawan untuk kerja cerdas, kerja keras dan kerja ikhlas.
Simak juga : Pilkada DKI Putaran Ke 2, DPR Minta TNI Profesional Saat Tugas di TPS
"Kerja cerdas, anda sudah teruji yang dibuktikan anda sudah lulus. Kerja keras, tanpa kerja keras tidak tercapai. Jangan berpikir lagi seperti mahasiswa, datang ke kampus, ngumpul dan bicara omong kosong," tutur sang menteri lagi.
Selain itu, wisudawan harus kerja ikhlas karena keikhlasan dan kejujuran merupakan hal yang penting. Nasir membandingkan dengan dirinya yang berasal dari desa dan tak pernah terbayangkan menjadi menteri. "Saya anak desa, bekerja sebagai dosen kemudian terpilih menjadi rektor dan diangkat menjadi menteri. Itu semua tak pernah saya bayangkan," kenang M. Nasir.
ANTARA
Simak: Quick Count Pilkada DKI Putaran 2