TEMPO.CO, Bandung - Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II Bandung Joni Martinus mengatakan, sejak awal tahun ini, ada tarif khusus bagi pengguna kereta komersial jarak jauh yang menempuh separuh perjalanan. “Penggunaannya belum maksimal,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 17 April 2017.
Baca: Tiket Kereta Api, Saran PT KAI: Buka KAI Access atau Telepon 122
Dia mencontohkan, dulu, pengguna kereta dari Bandung menuju Banjar harus membayar tarif terjauh antara Rp 270 ribu dan Rp 350 ribu, kini hanya membayar Rp 75 ribu. “Masyarakat enggan naik kereta dari Banjar ke Bandung karena dikenakan tarif terjauh, sekarang enggak,” ujarnya.
Joni menjelaskan, tarif khusus ini bisa menjadi alternatif masyarakat yang hendak menempuh perjalanan menuju sejumlah kota yang bukan tujuan terakhir kereta dengan tarif khusus. Namun ada syaratnya. “Boleh membeli langsung atau memesan lewat online. Baru bisa dibuka dua jam sebelum keberangkatan,” ucapnya.
Baca: KAI Perpanjang Waktu Check In, Cek Keterangan Lengkapnya di Sini
Joni menuturkan tarif khusus ini bukan promo. Kebijakan tarif khusus ini sudah diberlakukan sejak awal tahun ini, tapi sayangnya sepi peminat. “Banyak masyarakat yang belum tahu peluang ini,” tuturnya.
Di wilayah Daerah Operasi II Bandung, tarif khusus yang bisa dipesan dua jam sebelum keberangkatan itu berlaku untuk semua kereta komersial jarak jauh semua kelas. Tarif yang berlaku bervariasi mulai Rp 35 hingga dan Rp 80 ribu, tergantung pada kereta yang digunakan.
Baca: Traveloka Kerja Sama dengan PT KAI Sediakan Tiket Kereta Api
Adapun rincian daftar tarif khusus tersebut, yakni rute Bandung-Banjar/Tasikmalaya atau sebaliknya dengan Kereta Argo Wilis Rp 80 ribu, Kereta Turangga Rp 80 ribu, Kereta Lodaya Pagi dan Malam Rp 65-75 ribu, serta Kereta Mutiara Rp 65 ribu. Rute Bandung-Purwakarta dengan Kereta Parahyangan, Ciremai, dan Harina antara Rp 30 ribu dan Rp 55 ribu.
AHMAD FIKRI