TEMPO.CO, Jakarta - Suara keras mengutuk serangan terhadap Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan muncul terus dari para penggiat antikorupsi. “Ini bukti kekuatan-kekuatan kontra KPK yang semakin brutal dan riil melakukan teror terhadap Novel Baswedan dan jajaran KPK,” kata Busyro Muqoddas.
Juga, mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto yang yang mengatakan, penyiraman air keras ke wajah Novel merupakan tikaman brutal atas upaya pemberantasan korupsi. “ Ini serangan balik koruptor yang mencapai derajat yang mengkhawatirkan sekali,” kata Bambang.
Baca juga:
Pengamanan Pegawai KPK Diperkuat Pasca-penyerangan Novel Baswedan
Jalani Perawatan di Singapura, Novel Baswedan Tak Boleh Dijenguk
Berbagai spekulasi liar pun muncul mengenai dugaan penyerang Novel Baswedan, usai salat subuh, Selasa lalu. Sebagian besar meyakini ada kaitannya dengan kasus besar yang tengah diselidiki Novel. Direktur ACC Sulawesi Selatan, Abdul Muthalib menduga kasus yang menimpa penyidik KPK tersebut karena ada musuh dalam selimut. Apalagi, lanjut dia, saat ini KPK tengah konsentrasi mengusut kasus korupsi megaproyek e-KTP. "Ini bentuk perlawanan fisik kepada KPK, dengan meneror langsung penyidik," katanya, Selasa 11 April 2017.
Baca pula:
Polisi Telusuri Dua Penguntit Novel Baswedan yang Terekam Kamera
Novel Baswedan Diserang, PUSaKO: Jokowi Harus Buat Tim Independen
Eks Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva pun mengaku mengikuti perkembangan Novel Baswedan beberapa minggu terakhir. “Dia mendapat ancaman dari dalam dan dari luar,” katanya. “Negara tidak boleh kalah dari kejahatan,” katanya.
Sementara, dari Singapura melalui sambungan telepon kerabatnya kepada Tempo, Jumat 14 April 2017, Novel baswedan tak ingin berspekulasi mengenai siapa penyerangnya. “Saya tidak bisa berspekulasi, nanti malah mengganggu penyelidikan,” katanya, dengan suara agak sengau.
Namun, Novel Baswedan mengakui merasa telah sebulan ini diikuti gerak geriknya. “Sudah sebulanan. Tapi bisa saja tidak berkaitan dengan orang yang menyerang saya,” kata dia.
S. DIAN ANDRYANTO I BS