INFO JABAR - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengaku heran wisata halal nasional belum berkembang baik meskin potensinya sangat besar. Berbeda dengan Singapura, dimana bisnis wisata halalnya jauh lebih besar.
Menurut dia, pelaku usaha Indonesia belum sepenuhnya fokus terhadap pengembangan industri halal. “Lucunya, wisata halal di Singapura jauh lebih besar daripada wisata halal di Indonesia. Artinya apa? Potensi Indonesia menyumbangkan wisata halal sangat hebat. Cuma belum digali oleh pelaku usaha,” kata Deddy Mizwar dalam sambutannya pada azar UMKM Syariah Jawa Barat, di Bandung, Jumat, 14 April 2017.
Baca Juga:
Demiz, sapaan akrab Deddy Mizwar, meminta para pelaku usaha untuk berinovasi memanfaatkan peluang besar wisata halal ini. Terlebih lagi, Indonesia akan mengalami bonus demografi, dimana angkatan kerja (umur 15-64 tahun) akan mencapai 70 persen. Bila bisa memanfaatkan momentum tersebut, maka Indonesia menjadi salah satu dari lima negara dengan ekonomi terkuat di dunia. “Persoalannya tergantung kita, kalau kita tidak terus berinovasi, ya momentum tadi akan hilang,’’ katanya.
Dia juga menekankan bahwa peluang usaha berbagai produk halal sangat besar. Untuk itu, dia sangat mengapresiasi hadirnya para pelaku usaha yang konsen di bidang syariah. ‘’Saya mendorong pelaku UMKM Syariah untuk terus meningkatkan kualitas dan kehalalan produknya, karena peluang pasar halal lifestyle sangat besar. Produk-produk halal tidak hanya dikonsumsi oleh umat Islam, tetapi juga oleh saudara-saudara kita yang non muslim,” katanya.
Menurut Demiz, produk usaha syariah tidak hanya menjadi kebutuhan umat Islam, tetapi juga menjadi kebutuhan khalayak luas seiring meningkatnya tren halal lifestyle secara global. Dalam Global Islamic Economy Report 2015-2016, diperkirakan total pengeluaran muslim dunia pada 2014 di sektor makanan dan minuman halal serta lifestyle mencapai US$ 1,8 triliun atau sekitar 11,6 persen dari total pasar global.
Baca Juga:
Sektor makanan dan minuman halal (halal food) memberikan kontribusi terbesar, yaitu US$ 1.128 miliar atau 17 persen dari total pasar global sebesar US$ 6.755 miliar, dan diproyeksikan akan tumbuh 5,8 persen hingga mencapai US$ 1.585 miliar pada 2020. Sektor travel, kontribusinya sebesar US$ 142 miliar dan diproyeksikan akan tumbuh hingga mencapai US$ 233 miliar.
Sementara sektor fashion, kontribusinya sebesar US$ 230 miliar dan diproyeksikan akan tumbuh hingga mencapai US$ 327 miliar. Sektor media dan recreation kontribusinya sebesar US$ 179 miliar dan diproyeksikan akan tumbuh hingga mencapai US$ 247 miliar. Sektor pharmaceuticals kontribusinya sebesar US$ 75 miliar dan diproyeksikan akan tumbuh hingga mencapai US$ 106 miliar. Adapun sektor kosmetik berkontribusi sebesar US$ 54 miliar dan diproyeksikan akan tumbuh hingga mencapai US$ 80 miliar 2020. (*)