TEMPO.CO, Manado - Selama lebih dari 20 jam tertimbun di dalam lubang tambang emas rakyat di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, akhirnya 13 penambang asal Jawa Barat, berhasil diselamatkan oleh tim gabungan TNI, SAR, dan para penambang lokal.
13 penambang itu berhasil diselematkan sekira pukul 10.03 WITA, Jumat, 14 April 2017. Mereka terlihat lemah setelah sejak pukul 13.00 WITA pada Kamis, 13 April 2017 tertimbun longsoran tanah di lokasi galian tambang emas tersebut. Upaya evakuasi terus dilakukan sejak kemarin hingga Jumat pukul 08.00 WITA.
"Puji Tuhan, semuanya selamat berkat kerjasama semua tim. Kami juga dapat bantuan sangat berharga dari warga penambang yang memang lebih tahu medan," ujar Kepala Kantor SAR Manado Badan SAR Nasional, Budi Cahyadi.
Baca juga: Polisi Tangkap 33 Penambang Emas Ilegal di Bulungan
Upaya penyelamatan ini memakan waktu yang sangat lama karena jalan masuk ke lubang tambang tertimbun batu besar. Selain itu, lubang menuju ke lokasi tertimbunnya para penambang ini terkenal dengan istilah lubang 'Inul' atau lubang yang meliuk-liuk sepanjang 80 meter itu hanya memiliki ukuran 1,5 x 1,5 meter.
Untuk mengatasi batu besar, tim gabungan mengikatkan tali dan merapatkan batu tersebut, kemudian dibuatkan lubang baru seukuran badan manusia agar dapat melewati batu besar itu. "Batu diikat agar tidak menggelinding. Selain itu harus dibuat jalan baru agar ketika korban dievakuasi tidak terhambat lagi," ujar seorang relawan yang masuk ke dalam lubang.
Suasana haru saat satu per satu para penambang yang terjebak muncul ke permukaan. Rekan sesama penambang tampak tak kuasa menahan tangis mereka, melihat rekan-rekannya bisa dikeluarkan dalam kondisi hidup.
Simak pula: Polisi Tangkap 9 Penambang Emas Ilegal di Kuantan Singingi
Para korban langsung ditangani oleh tim medis yang telah menunggu. Selain itu, sebagian juga langsung dilarikan ke rumah sakit karena dalam kondisi yang sangat lemah.
Camat Dimembe Marco Karongkong, mengakui jika kejadian penambang tertimbun ini merupakan yang ketiga kalinya sejak ada penambangan. "Kejadian terakhir itu pada 2012. Saat itu ada 2 orang korban tidak bisa dievakuasi dari lubang," kata Marco.
Adapun para penambang yang terjebak ini berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka memiliki usia yang bervariasi. Tercatat yang paling belia bernama Ali yang masih berusia 19 tahun, sementara yang tertua Maman Jabrik yang berusia 53 tahun.
Lihat juga: Galian Longsor, 3 Penambang Emas Liar di Sukabumi Tertimbun
ISA ANSHAR JUSUF