TEMPO.CO, Banda Aceh - Banjir bandang yang terjadi di Aceh Tenggara pada Selasa sore lalu, menyebabkan sebanyak 684 keluarga atau 2.821 jiwa tinggal di pengungsian. Mereka mengungsi karena rumah rusak diterjang air bah dari jajaran pegunungan Bukit Barisan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh Tenggara, Ramadan kepada Tempo, Jumat 14 April 2017, mengatakan para pengungsi ditampung di beberapa titik dalam dua kecamatan yang paling parah dilanda banjir bandang. "Logistik aman, bantuan masih terus mengalir ke lokasi," katanya.
Baca juga: Banjir Bandang di Aceh Tenggara, 1 Orang Meninggal dan 1 Hilang
Lokasi pengungsian adalah di Masjid Kecamatan Seumadam, di Puskesmas Kecamatan Lawe Sigala-gala, di Gereja HKI Lawe Sigala-gala dan posko tenda di desa Lawe Kesumpat.
Pihak BPBD Aceh Tenggara juga membersihkan material longsor di lokasi kejadian dengan mengerahkan 4 unit alat berat. Jalan-jalan yang sempat tertimbun longsor sudah bisa dilalui kembali.
Dari data terakhir yang disampaikan Henny, Staf di Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), tercatat sebanyak 507 unit rumah rusak berat dan ringan. Sebanyak 3 unit rumah ibadah rusak, saluran air bersih 3,5 kilometer, satu kantor desa dan 5 meter jalan amblas. Satu unit jembatan juga dilaporkan rusak.
Banjir bandang yang terjadi akibat hujan deras yang melanda kawasan tersebut, merengut dua korban jiwa.
ADI WARSIDI