TEMPO.CO, Makassar - Mahasiswa Fakultas Teknik dan Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar terlibat tawuran menggunakan batu dan anak panah di kampus Parang Tambung UNM, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa siang 11 April 2017. Akibatnya empat mahasiswa terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
"Kejadian ini karena ada mahasiswa yang memprovokasi dengan melempar batu ke Fakultas Bahasa kemudian lari ke Fakultas Teknik," ucap Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Komisaris Besar, Endi Sutendi, Selasa, 11 April 2017.
Baca juga: Rutin Sepekan Sekali, Mahasiswa di Makassar Tawuran
Menurut Endi, aksi itu memicu tawuran antara sekelompok mahasiswa Fakultas Teknik dan Bahasa dengan menggunakan batu dan busur. Namun, kata dia, saling serang itu tak berlangsung lama. Karena satu regu personel BKO Brimob langsung diturunkan di kampus UNM untuk membubarkan tawuran tersebut dengan cara melepaskan tembakan gas air mata.
Sementara empat mahasiswa yang terluka di antaranya Nurjalaluddin, 21 tahun, Fakultas Teknik semester IV, yang mengalami luka pada pangkal hidung sebelah kanan kena busur. Saat ini ia tengah di rawat di Rumah Sakit Haji Makassar.
Kemudian Zulkifli, 22 tahun, Fakultas Bahasa Semester IV, mengalami luka di wajah karena terkena lemparan batu; Multazam, 22 tahun, Fakultas Bahasa Semester 8, mengalami luka di bagian lengan kiri terkena anak panah; dan Enal, 20 tahun, Fakultas Bahasa Semester IV, mengalami luka terkena anak panah di sisi tangan kanan. "Ketiganya masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. Dan situasi sudah aman dan kondusif," tutur Endi.
Kedua kubu berhasil diredam setelah Pembantu Rektor 1 Prof. Muharam, Pembantu Rektor II, Karta Jayadi dan PR III, Arifuddin Usman, PR IV Prof. Gufron turun langsung melerai tawuran tersebut. Namun, kampus enggan berkomentar terkait tawuran tersebut. "Saya tak bisa berkomentar dulu," ucap Arifuddin dengan singkat.
Arifuddin tak mengetahui secara jelas apa pemicu tawuran antara mahasiswa fakultas teknik dan bahasa UNM tersebut. Namun Arifuddin mengatakan jika ada insiden yang terjadi semalam fasilitas mahasiswa dirusak orang tidak dikenal. "Tapi dugaan sementara, kejadian ini karena aksi balas dendam. Tapi kami serahkan ke polisi," tutur dia.
DIDIT HARIYADI