TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, membentuk dewan transportasi untuk memperbaiki masalah transportasi di wilayah tersebut. "Kebutuhan terhadap dewan transportasi dianggap cukup penting," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana, Senin, 10 April 2017.
Lembaga ini tak hanya mengkaji masalah kemacetan, tapi juga masalah transportasi secara umum. Sebelumnya, Kota Bekasi sudah memiliki Forum Lalu Lintas, tapi kewenangannya hanya sebatas rekayasa lalu lintas.
Baca:
Polisi: Bebas Ganjil-Genap di Semanggi Hanya Pagi Hari
Transjakarta Luncurkan Kartu Layanan Gratis Marbot dan Guru PAUD
Anggota Dewan Transportasi berasal dari sejumlah kalangan, di antaranya perguruan tinggi, pakar transportasi, pengusaha angkutan, pengguna jasa transportasi dan lembaga swadaya masyarakat. "Hari ini, Dewan Transportasi mulai bekerja," katanya.
Ketua Dewan Transportasi Kota Bekasi Harun Alrasyid mengatakan sektor transportasi merupakan kebutuhan masyarakat karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan kini telah menjadi tulang punggung perekonomian. "Keberadaan sistem transportasi yang modern dan terintegrasi akan mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas masyarakat," ucapnya.
Baca juga:
Kota Tangerang Ingin Bangun Sistem Transportasi Massal ke Tangsel
Airin Belum Tahu Rencana Wali Kota Tangerang Soal LRT ke Daerahnya
Dewan Transportasi membantu pemerintah daerah dalam perencanaan dan penataan sistem transportasi yang lebih komprehensif. Fungsi utamanya adalah memberikan saran kepada wali kota untuk mengambil kebijakan mengenai transportasi di Kota Bekasi.
Ia mencontohkan, saat ini masih ada sekitar 13 titik kemacetan di Kota Bekasi. Selama ini, kata dia, penanganan kemacetan hanya dilakukan dengan rekayasa lalu lintas. "Penyebab utama kemacetan di Kota Bekasi adalah banyaknya pengguna kendaraan pribadi tak seimbang dengan pertumbuhan jaringan jalan," ujarnya.
Simak:
Begini Penampakan Angkot yang Jadi Tempat Penyanderaan di Buaran
Pasca Penyanderaan di Angkot, Polisi Bakal Gelar Razia Premanisme
Dewan Transportasi sedang merumuskan cara mengatasi kemacetan tanpa rekayasa lalu lintas. Misalnya, memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum. "Orang enggan naik angkot karena tidak nyaman. Nah, ini menjadi perhatian kami," ucapnya.
Anggota Dewan Transportasi, Yayat Supriyatna, mengatakan, dalam waktu dekat, lembaganya akan melakukan kajian untuk merumuskan rancangan utama transportasi Kota Bekasi yang aman, nyaman, dan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas. "Fokus kami mengatasi kemacetan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia," katanya. Dewan juga merumuskan peraturan daerah tentang transportasi dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan sistem transportasi kota yang modern dan efisien.
ADI WARSONO