TEMPO.CO, Nganjuk - Bupati Nganjuk Taufiqurrahman memimpin evakuasi lima warga yang tertimbun longsor di lereng Gunung Wilis. Tim Basarnas Kabupaten Trenggalek turut diterjunkan mencari korban longsor.
Kepala Bagian Humas Kabupaten Nganjuk Agus Irianto mengatakan saat ini dirinya sedang mendampingi Bupati Taufiqurrahman menuju lokasi longsor yang berada cukup jauh dari pusat kota Nganjuk. Kawasan Dusun Dolopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos berada di lereng Gunung Wilis. “Saya sedang menuju lokasi bersama Pak Bupati, beliau akan memimpin sendiri evakuasi,” kata Agus kepada Tempo, Minggu 9 April 2017.
Baca: 5 Warga Lereng Gunung Wilis di Nganjuk Tertimbun Tanah Longsor
Agus menjelaskan lokasi tersebut merupakan areal tanaman cengkeh dan mangga yang terbagi atas dua kepemilikan, yakni Perum Perhutani dan warga. Sedangkan lokasi terjadinya longsor masih akan diperiksa apakah masuk wilayah Perhutani atau lahan warga.
Agus juga belum bisa menjelaskan kronologis terjadinya longsor serta tertimbunnya kelima warga di sekitar lokasi. “Apakah mereka sedang memanen cengkih atau pas berada di lokasi,” kata Agus.
Saat ini Bupati Taufiqurrahman menginstruksikan upaya evakuasi sebagai prioritas tindakan bersama seluruh jajaran tim SAR Kabupaten Nganjuk. Pengerahan alat berat juga belum bisa diputuskan sebelum memastikan kondisi lokasi benar-benar aman untuk peralatan berat.
Baca: Longsor di Lereng Wilis, Evakuasi Terkendala Tanah Labil
Pemerintah Kabupaten Nganjuk juga telah melaporkan peristiwa ini ke Basarnas pusat yang langsung memerintahkan tim SAR dari Kabupaten Trenggalek meluncur ke lokasi malam ini. Lima warga dikabarkan tertimbun longsor yang terjadi di Dusun Dolopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Tim SAR belum mengetahui kondisi kelima korban apakah masih hidup atau meninggal dunia.
Longsor yang terjadi pukul 14.00 WIB Minggu siang tadi atau 9 April 2017, berada di kawasan lereng Gunung Wilis dengan areal longsor mencapai tiga hektare. Areal tersebut merupakan perkebunan cengkeh dan mangga milik warga Desa Kepel. “Kami pastikan dulu kondisi para korban yang tertimbun,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nganjuk Soekonjono, Minggu 9 April 2017.
Data sementara yang dihimpun petugas BPBD, terdapat lima penduduk yang tertimbun material longsor. Mereka adalah Khodri, 15 tahun seorang pelajar, Doni, 23 tahun pekerja swasta, Dwi, 17 tahun pelajar, dan Bayu, 14 tahun yang juga tercatat sebagai pelajar. Keempatnya warga Desa Sumber Bendo, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Sedangkan korban lainnya adalah Paidi, 55 tahun warga Dusun Janti, Desa Blongko, Kecamatan Ngetos.
Baca: Longsor di Lereng Wilis Seperti Gemuruh, 39 Warga Mengungsi
Soekonjono menjelaskan bencana longsor itu sebenarnya sudah diprediksi akan terjadi oleh BPDB setempat. Selain tergolong labil dengan intensitas hujan yang deras, longsor sudah terjadi sejak tiga hari lalu. “Kami sudah melarang warga berada di lokasi karena diprediksi akan terjadi longsor,” katanya.
HARI TRI WASONO