TEMPO.CO, Medan -- Lima orang sekeluarga tewas dibunuh di dalam rumah yang terletak di Jalan Mangaan, Gang Benteng, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Kelima korban ditemukan warga meregang nyawa di berbagai tempat di dalam rumah, Ahad 9 April 2017.
Muasal penemuan lima mayat itu karena warga curiga rumah milik Riyanto, yang juga korban pembunuhan sadis itu, tidak dibuka hingga Ahad pagi. Lampu teras masih menyala. Saksi mata bernama Sri,tetangga Riyanto, bercerita Ahad pagi dia hendak berbelanja ke warung sekitar rumah mereka. Dia hendak belanja kala itu.
"Saat saya melintas dari depan rumah Riyanto saya lihat lampu teras masih hidup pintu samping rumah korban terbuka," katanya seperti dituturkan kepada polisi penyidik, Minggu 9 April 207.
Lantaran curiga, dia hendak masuk. Dia terkejut ketika melihat lantai rumah sudah bersimbah darah. Karena khawatir, Sri melaporkan peristiwa yang dia lihat itu kepada Kepala Lingkungan XI Mabar. Polisi kemudian datang ke rumah Riyanto. Benar saja, di dalam rumah Riyanto ditemukan lima mayat.
"Dua mayat ditemukan di dapur dan tiga ditemukan di dalam kamar tidur," kata Sri.
Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumut Ajun Komisaris Besar Mangantar Pardamean Nainggolan mengatakan,polisi menemukan lima mayat dengan identitas sebagai berikut : Riyanto, usia 40 tahun; Sri Ariyani,40 tahun (istri Riyanto); Sumarni,60 tahun (mertua Riyanto); Naya,13 tahun (anak Riyanto); Gilang,8 tahun (anak Riyanto).
Menurut Nainggolan, satu anak Riyanto bernama Kinara usia 4 tahun selamat dari pembunuhan. "Saat ini dalam perawatan intensif medis di Rumah Sakit Mitra Medika karena kritis, dan dijaga ketat petugas," tutur Nainggolan.
Nainggolan melanjutkan, dua orang sudah diperiksa sebagai saksi untuk mengungkap pelaku dan motif pembunuhan sadis itu. Polisi, kata Nainggolan, sudah mengantongi nama-nama orang yang dicurigai berdasarkan penglihatan saksi. Yakni pada Sabtu, 8 April 2017 sekitar pukul 23.30 WIB mendengar ada satu orang yang bertamu ke rumah Riyanto dengan berjalan kaki.
Sekitar pukul 00.30 WIB saksi mendengar Riyanto mengeluarkan kata-kata kepada tamunya 'kok nggak telepon kau'. Setelah itu saksi, ujar Nainggolan mendengar suara sepeda motor ngebut dari depan rumah Riyanto.
"Salah satu saksi sempat berusaha melihat pengemudi sepeda motor yang ngebut itu. Tapi tidak kelihatan," kata Naingolan.
Polisi masih memeriksa saksi saksi dan olah tempat perkara. Adapun kelima korban pembunuhan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
SAHAT SIMATUPANG