INFO JABAR - “Dengan kecendekiawannya mudah-mudahan ICMI mampu menghadirkan gerakan intelektual di masyarakat,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pada pelantikan 400 anggota ICMI Jawa Barat periode 2017 – 2022 di Gedung Sate Bandung, Rabu malam, 5 April 2017. Aher juga kembali menjabat sebagai ketua dewan penasihat Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Muhammad Najib terpilih sebagai ketua umum ICMI Orwil Jabar untuk lima tahun ke depan. Di jajaran dewan penasihat, Gubernur Aher dan salah satu anggotanya adalah Netty Prasetyani Heryawan.
Baca Juga:
Menurut Aher, ICMI sesuai dengan tujuannya, harus mampu menghadirkan sumber daya manusia yang beriman dan takwa. Juga mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan begitu maka sumber daya manusia tersebut akan mampu mengelola sumber daya alam Indonesia yang melimpah dan hasilnya akan berdampak positif bagi dirinya maupun masyarakat luas. “Dari konteks SDA, tidak kekurangan, tinggal bagaimana SDA ini disatukan dengan SDM agar menjadi kekuatan ekonomi hulu ke hilir menuju masyarakat sejahtera,” ucap Aher.
Ketua ICMI Orwil Jabar, Muhammad Najib menuturkan, anggota ICMI berkewajiban untuk membangun bagaimana krisis umat Islam saat ini bisa kembali utuh sebagaimana pesan dan perintah dari Hadist Nabi. “Itulah semangat dari kepengurusan ICMI Orwil Jabar 2017-2022. Semangat kepengurusan periode sekarang juga harus bisa lebih merespon persoalan-persoalan umat Islam Jabar baik yang terkait dengan dinamika politik, sosial, ekonomi, agama dan budaya,” kata Najib.
Terkait dengan pilkada serentak di Jabar tahun 2018 mendatang, Najib mengatakan, kepentingan ICMI adalah bagaimana membangun kepemimpinan di Jabar yang terukur sesuai dengan falsafah masyarakat Jabar, yaitu kepemimpinan yang Nyantri, Nyakola, dan Nyunda. “Falsafah ini saya kira sudah banyak diimplementasikan oleh kepemimpinan Gubernur Ahmad Heryawan,” kata dia.
Baca Juga:
Oleh karena itu, ICMI bertekad akan melanjutkan integrasi dari kepemimpinan yang berlandaskan pada falsafah tersebut. “Paling tidak bisa dilanjutkan oleh pemimpin Jabar di masa mendatang,” ujar Najib. (*)