TEMPO.CO, Ponorogo – Lebih dari 100 jemaah memadati Masjid Baitul Muttaqin di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat siang, 7 April 2017. Mereka adalah warga dan tim pencari 25 korban terimbun longsor yang menjalankan salat Jumat.
Ibadah itu berlangsung pada jarak sekitar 500 meter dari titik nol lokasi longsor. Sebagian dari jemaah melaksanakan ibadah di halaman masjid dengan beralaskan terpal. Jumlah jemaah lebih banyak dibanding kapasitas masjid.
Baca: Longsor Ponorogo, Begini Suka Duka Tim SAR Pencari Korban
Di antara mereka terpaksa menjalankan salat di tanah yang menanjak. Adapun kemiringan jalan masuk ke rumah warga itu sekitar 60 derajat. “Salatnya tidak bisa khusyuk,’’ kata Eko Sujarwo, 26 tahun, salah seorang jemaah yang ditemui usai salat Jumat.
Meski demikian Eko merasa lebih tenang setelah salat dan mendengarkan kutbah. Khatib, yakni Komandan Peleton 1 Kompi 4, Brigade Mobil Detasemen C Pelopor Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Satu Aris Widi menyampaikan ceramah tentang tawakal. Eko meyakini bahwa musibah yang terjadi pada Sabtu, 1 April 2017 merupakan ketetapan Tuhan.
Simak: Longsor Ponorogo, 14 Rumah Darurat Siap Dibangun
Selain berceramah tentang tawakal, Aris juga mengajak para jemaah memohon pertolongan Allah. Sebanyak 25 korban yang hingga kini masih tertimbun longsor bisa segera ditemukan agar dapat dimakamkan menurut syariat Islam. “Bisa disempurnakan,’’ ucap Aris ditemui usai Salat Jumat di kawasan ring 1 bencana longsor tersebut.
Doa, kata dia, memberi kekuatan bagi keluarga korban, warga yang selamat, maupun tim SAR gabungan yang melakukan pencarian. Aris berharap agar proses evakuasi yang sudah berjalan tujuh hari segera membuahkan hasil maksimal dengan menemukan jenazah korban. ‘’Yang menolong (tim SAR gabungan) juga diberi keselamatan oleh Allah,’’ kata dia.
Lihat: Longsor di Ponorogo, Ini Penyebabnya Menurut Pakar LIPI
Jumlah tim SAR gabungan yang mencari 25 korban sekitar 1.600 orang. Mereka antara lain terdiri dari personel Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI Angkatan Darat, Kepolisian, dan relawan. Upaya pencarian dilakukan di lokasi yang dibagi menjadi empat sektor, yakni A, B, C, dan D.
NOFIKA DIAN NUGROHO