TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Bagian Penerangan Umum Kepolisian RI Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan tiga terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri di Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur, pada Jumat, 7 April 2017, berencana melakukan serangan teror terhadap Kepolisian Sektor Brondong, Lamongan, dalam waktu dekat.
”Mereka berencana menyerang Polsek Brondong,” kata Komisaris Besar Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 7 April 2017.
Baca juga: Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Paciran
Menurut Martinus, salah satu terduga teroris bernama Adi Bramadinata merencanakan penyerangan Polsek Brondong. Sedangkan terduga teroris Zainal Anshori berperan dalam memasok senjata. Anshori diketahui pernah ke Filipina untuk membeli lima pucuk senjata, yang dua di antaranya diserahkan ke kelompok Afif untuk melakukan teror bom Thamrin, Jakarta, 14 Januari 2016.
Zainal Anshori, 50 tahun, juga merupakan pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditunjuk oleh tokoh ISIS di Indonesia, Aman Abdurrahman, yang kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Simak pula:
Terduga Teroris Ini Disebut Beli Senjata untuk Pelaku Bom Thamrin
Terduga Teroris Banten Terhubung Jaringan Filipina Selatan
Pada Jumat pagi, sekitar pukul 09.30, tim Densus 88 menangkap tiga orang terduga teroris. Zainal Anshori dan Adi Bramadinata ditangkap saat berboncengan sepeda motor di depan SMP Negeri 1 Paciran, Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran, Lamongan.
Tim Densus lantas mengembangkan kasus dan menangkap satu terduga lainnya, yang kemudian diketahui bernama Zainal Hasan, di Dusun Jetak, Desa Paciran, Kecamatan Paciran, Lamongan, sekitar pukul 10.00. “Ketiganya langsung dibawa ke Markas Polda Jawa Timur untuk diperiksa intensif,” katanya.
ANTARA