TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menyatakan keprihatinan atas tindakan unilateral Amerika Serikat dengan menyerang Suriah dengan rudal Tomahawk. Serangan militer itu dianggap menyalahi prinsip-prinsip hukum internasional yang mengatasi konflik secara damai.
Baca juga: 59 Rudal Tomahawk Amerika Diklaim Hantam Pangkalan Udara Suriah
"Indonesia prihatin atas serangan unilateral oleh pihak manapun, termasuk penggunaan rudal tomahawk dalam merespons tragedi serangan senjata kimia di Suriah," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 7 April 2017.
Baca: Indonesia Mengecam Penggunaan Senjata Kimia di Suriah
Arrmanatha mengatakan tindakan militer Amerika yang dilakukan tanpa persetujuan Dewan Keamanan PBB dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional untuk mengatasi konflik secara damai, sebagaimana diatur dalam piagam PBB. "Bagi Indonesia, stabilitas dan perdamaian di Suriah hanya bisa dicapai melalui dialog dan proses politik yang inklusif," kata Arrmanatha.
Indonesia menekankan semua pihak agar menahan diri dan menghentikan seluruh tindak kekerasan, menghormati dan melindungi HAM, dan menyelesaikan konflik melalui perundingan dan diplomasi. Selain itu Indonesia juga mengharapkan dibukanya akses kemanusiaan agar bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Suriah.
Baca juga: 18 Cuitan Trump Tolak Amerika Serang Suriah Viral di Media Sosial
Arrmanatha mengatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berkoordinasi dengan Duta Besar Indonesia di New York maupun di PBB. "Intinya Indonesia terus mendorong dan mendesak DK PBB untuk mengambil langkah agar situasi di Suriah dapat diselesaikan," kata Arrmanatha.
Serangan Amerika dilakukan sebagai respons atas penggunaan senjata kimia yang diduga dilakukan militer Suriah pada rakyat sipil. Indonesia sendiri mengutuk penggunaaan senjata kimia Suriah yang telah memakan banyak korban, termasuk anak-anak.
"Sebagai negara pihak konvensi senjata kimia, Indonesia menolak pengunakan senjata kimia oleh siapa pun, untuk tujuan apapun," kata Arrmanatha.
Baca: Serangan Gas Beracun di Suriah, Korban Tewas Jadi 100 Orang
Amerika Serikat menembakkan 59 rudal Tomahawk ke pangkalan angkatan udara Suriah. Amerika menuding pasukan Bashar al-Assad sebagai pihak yang melakukan serangan gas beracun di provinsi Idlib pada 4 April 2017 lalu yang menewaskan lebih 100 orang.
AMIRULLAH SUHADA