TEMPO.CO, Kediri - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kediri belum bisa mengevakuasi runtuhan longsor di Desa Surat, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Kondisi tanah yang gembur dikhawatirkan memicu longsoran baru di lereng Gunung Wilis.
Kepala BPBD Kabupaten Kediri Randy Agatha mengatakan proses evakuasi material longsor yang menimpa rumah warga tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat. Meski telah disiapkan peralatan evakuasi sederhana, namun kondisi tanah yang gembur dikhawatirkan memicu longsoran baru dan mengancam keamanan petugas. “Kita tunggu situasinya aman,” kata Randy, Jumat 7 April 2017.
Baca : Longsor di Lereng Wilis Seperti Gemuruh, 39 Warga Mengungsi
Dibantu aparat Kepolisian Sektor Mojo, tim BPBD mengisolasi kawasan longsor dari jangkauan warga. Hal ini untuk menghindari jatuhnya korban ketika terjadi longsor susulan. Pemilik rumah yang tertimpa reruntuhan juga dilarang pulang meski untuk menyelamatkan barang.
Menurut data terakhir BPBD, jumlah warga yang terdampak longsoran ini sebanyak 41 jiwa dari 11 kepala keluarga. Beberapa diantaranya adalah balita, anak-anak, dan lanjut usia. Sejak tadi malam mereka menempati kantor desa yang terletak cukup jauh dari tebing bukit yang longsor. Belum diketahui sampai kapan para pengungsi ini bertahan di kantor desa mengingat kondisi cuaca alam yang tidak bersahabat dengan intensitas hujan tinggi.
Untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, pemerintah daerah setempat telah membangun dapur umum yang dikelola ibu-ibu di sekitar kantor desa. Pemerintah menjamin pemenuhan kebutuhan dasar warga selama tinggal di pengungsian.
Simak : Cegah Longsor Mirip Ponorogo, Punggung Gunung Wilis Dibangun Parit
Sementara itu upaya relokasi atau pemindahan warga yang bermukim di sekitar tebing bukit masih terus dikaji oleh tim BPBD Kabupaten Kediri. Upaya mitigasi ini masih dikonsultasikan dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG). Jika dinilai berbahaya, pemerintah akan mencarikan tempat aman untuk pemukiman baru.
Longsor yang terjadi pada Kamis 6 April 2017 petang kemarin menimpa delapan rumah di Desa Surat, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Pemukiman yang berada di bawah bukit setinggi 100 meter ini runtuh setelah diguyur hujan deras selama empat jam. “Saya sempat terjatuh saat lari keluar rumah,” kata Fartimah, warga Desa Surat yang rumahnya tertimpa longsor, Jumat 7 April 2017.
Lihat pula : Soal Korupsi E-KTP, Anas Malah Ungkap Instruksi SBY Tentang Century
Ibu rumah tangga ini menjelaskan dirinya sedang mencuci piring di dapur saat longsor terjadi. Saat berada di bagian rumah belakang, dia mendengar suara gemuruh diikuti reruntuhan tanah dari bukit yang berada persis di belakang rumah yang berfungsi sebagai dapur. Beruntung Fartimah sigap berlari ke luar rumah untuk menghindari tumpukan tanah yang menimpa dapurnya.
HARI TRI WASONO