TEMPO.CO, Ciamis – Istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Netty Prasetiyani, santer dikabarkan bakal maju dalam pemilihan gubernur Jawa Barat pada 2018. Saat dikonfirmasi, Netty mengatakan bahwa tahapan pilgub masih belum dimulai.
“Tahapannya belum mulai, tunggu sajalah. Saya masih ngurusin korban-korban kekerasan, soal PAUD, parenting. Nanti pasti ada tahapannya,” kata Netty saat silaturahmi dengan pengusaha bus PO Gapuraning Rahayu, Roni Karno, di Ciamis, Kamis sore 6 April 2017.
Baca: Golkar Akan Umumkan Calon Gubernur Jawa Barat Saat Pendaftaran
Menurut Netty, setiap warga negara berhak mengikuti proses demokrasi, termasuk dia. Jika ada harapan atau ekspektasi dari masyarakat, kata Netty, hal itu merupakan sesuatu yang wajar.
“Kalau ditanya seperti apa dukungan yang sudah dimiliki atau persiapan seperti apa, minimal Kang Aher dukung. Dukungan Kang Aher yang paling besar. Kenapa, karena saya enggak akan dibatasi aktivitas di luar rumah,” ujar Netty.
Ihwal komunikasi kepada partai, Netty mengatakan sejak awal ia terbuka komunikasi dengan siapa pun. Dia mengaku menjalin komunikasi dengan semua pihak dan membuka semua ruang-ruang kemungkinan. “Politik itu bisa diramalkan tapi tidak bisa dipastikan,” ujarnya.
Simak: Pilgub Jabar 2018, Ridwan Kamil Dekati Setya Novanto
Terkait munculnya sejumlah nama yang akan meramaikan pemilihan gubernur Jawa Barat, menurut Netty itu sesuatu yang positif. Sebab, kata dia, Jawa Barat dengan jumlah penduduknya yang terbesar harus dikelola oleh orang-orang yang bersemangat, memiliki kemampuan secara intelektual, terampil mengelola berbagai ruang komunikasi politis, serta birokrasi. “Saya sambut baik semua yang ingin maju di Jawa Barat,” kata dia.
Dia berharap, calon yang maju nanti bisa mengedukasi masyarakat dengan kampanye yang sehat. Selain itu, bisa mengajak masyarakat lebih berpartisipasi dalam pembangunan. Prinsip Netty, orang yang terbaik adalah orang yang memberi manfaat bagi orang lain.
Lihat: Ridwan Kamil Jadi Cagub Jabar Dari Nasdem, Ini Respon PDIP
“Kalau kita ternyata masuk ke ruang kebijakan dan kebijakan kita membawa manfaat lebih luas kepada masyarakat, ya tidak ada salahnya (nyalon gubernur). Selama saya enggak melanggar undang-undang, diperbolehkan undang-undang dan dapat tiket dari partai pengusung, dapat dukungan besar masyarakat, why not?” ujarnya.
Aher mengatakan, jika istrinya diminta masyarakat, ada dukungan serta ada perahu untuk maju, maka dia tidak memiliki hak untuk menolak. “Jika kepantasan ada, kecakapan ada, didukung masyarakat, kendaraan politik ada, saya tidak ada hak untuk menolak,” kata Aher saat mendampingi Netty silaturahmi di Ciamis.
CANDRA NUGRAHA