TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 6 April 2017, menyebabkan jembatan yang terletak di Desa Bokong, Kelurahan Takari, ambruk hingga memutuskan akses jalan antara Indonesia dan Timor Leste.
"Kejadian disebabkan oleh banjir yang cukup deras di daerah itu," kata Habel Mbate, warga Takari. Hujan deras yang mengguyur wilayah itu menyebabkan longsor di jembatan Bokong atau di Jalan Timor Raya Kilometer 68.
Baca: Tuntut Penuntasan Kasus Perdagangan Manusia, Ratusan Warga Demonstrasi
Hujan deras itu mengakibatkan debet air cukup tinggi hingga naik ke badan jalan dan tidak mampu ditahan jembatan itu, yang akhirnya roboh. Sebagian besar badan jembatan tersebut jatuh ke bawah kali, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan dan pejalan kaki.
Saat ini, kendaraan roda dua dan empat terjebak kemacetan sekitar 2 km dari jembatan menuju arah Timor Leste dan sebaliknya, karena jalan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan yang menghubungkan kedua negara.
"Jalan alternatif yang sebelumnya dibuat kontraktor pekerja jembatan tersebut sudah tidak bisa digunakan karena tergerus atau terbawa banjir," ujarnya.
Untuk mengantisipasi kemacetan, pemerintah sedang melakukan perbaikan dan sementara dibuatkan jalan alternatif. Aparat kepolisian juga telah memasang garis polisi di sekitar jembatan yang roboh untuk mengantisipasi adanya gangguan kriminalitas atau tindak pidana.
YOHANES SEO