TEMPO.CO, Makassar - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pihaknya menggelontorkan dana tiap tahun untuk melakukan peremajaan fisik asrama haji di seluruh Indonesia. Namun itu dilakukan secara bertahap sejak 2014.
"Kami secara bertahap, misalnya empat asrama haji, dengan dana sekitar Rp 196 miliar pada 2014. Kemudian tahun 2015, meningkat lagi menjadi Rp 200 miliar, begitu terus dana mengalami peningkatan. Dan sumbernya itu dari Surat Berharga Syariat Negara, jadi itu adalah sumber dari pendanaan kita," kata Lukman di Makassar, Rabu, 5 April 2017.
Baca juga: Pemerintah Bangun Asrama Haji Banjarmasin Rp 66 Miliar
Menurut dia, Kementerian Agama akan berusaha merevitalisasi semua asrama haji. Pasalnya, mayoritas asrama haji di Indonesia dibangun pada 1970-an dan 1980-an. Namun Lukman tak mengetahui anggaran tersebut secara rinci.
Lukman berharap pembenahan fisik asrama haji bisa sejalan dengan program perbaikan layanan. Sehingga jemaah merasa nyaman layaknya berada di hotel bintang tiga saat berada di asrama haji. "Kami menginginkan jemaah merasa nyaman, sejuk saat di asrama, ya, seperti hotel bintang tiga-lah," tuturnya.
Lukman meresmikan sekaligus tiga gedung wisma di Asrama Haji Sudiang, yakni Wisma Raodah, Bir Ali, dan Zamzam. Wisma baru ini mampu menampung 600 orang, dengan dana yang digelontorkan Rp 87 miliar.
Kepala Subbagian Administrasi dan Keuangan UPT Asrama Haji Sudiang Iqbal Ismail mengatakan tiga wisma yang baru dibangun ini berstandar hotel bintang tiga. Di dalamnya sudah terdapat berbagai macam fasilitas, seperti Wi-Fi, AC, televisi, dan spring bed. "Ini penunjang agar jemaah merasa nyaman," kata Iqbal. Selain untuk jemaah haji, kata dia, asrama ini bisa digunakan untuk jemaah umrah.
DIDIT HARIYADI