TEMPO.CO, Jakarta – Indonesia kedatangan lima kepala negara dalam kurun waktu kurang dari dua bulan. Di antaranya adalah Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz, Presiden Perancis Francois Hollande, dan Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani. Menurut Presiden Joko Widodo alias Jokowi, ada alasannya di balik banyaknya kunjungan mereka.
“Yaitu stabilitas politik, stabilitas ekonomi, dan kepemimpinan Indonesia. Hal itu, saya kira, menjadi sebuah rujukan kenapa banyak presiden, perdana menteri, dan raja berkunjung ke Indonesia,” ujar Jokowi setelah menerima kunjungan kenegaraan Presiden Afganistan, Ghani, Rabu, 5 April 2017.
Baca: Kunjungan Bersejarah, Jokowi Sambut Presiden Prancis Hollande
Jokowi mengklaim banyak negara penasaran dengan kemampuan Indonesia menjaga stabilitas sosial, politik, dan ekonomi. Menurut Jokowi, Indonesia adalah negara yang majemuk dengan berbagai suku dan ras, serta agama.
Keragaman ini, kata Jokowi, disinggung dalam kunjungan Presiden Ghani. Indonesia dipuji mampu menjaga stabilitas, meski terdiri atas 17 ribu pulau, 714 etnis, dan 1.100 lebih bahasa lokal. Jokowi tak heran apabila banyak pemimpin negara berkunjung ke Indonesia untuk memberikan penghargaan.
Baca: Unik, Jokowi Kunjungan Kerja Pakai Jas, Dasi, dan Sarung
”Sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, Islam dan demokrasi di Indonesia pun sudah berjalan beriringan. Itu juga diberi penghargaan dari negara lain. Toleransi, pluralitas, terus bisa berjalan beriringan,” ujar Jokowi.
Rencananya, dalam waktu dekat, Jokowi akan menerima kepala negara lagi. Jika tidak ada aral, kepala negara berikutnya yang akan diterima Jokowi adalah Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence.
ISTMAN M.P.