Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kontraversi Pabrik Semen, Geologi Teliti Kandungan Air di Kendeng

image-gnews
Seorang pria melihat ke arah areal pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dari perkebunan jagung di Gunem, Rembang, Jawa Tengah, 22 Maret 2017. Selain mendapat penolakan, pembangunan pabrik ini juga mendapat dukungan dari sekelompok warga sekitar. ANTARA FOTO
Seorang pria melihat ke arah areal pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dari perkebunan jagung di Gunem, Rembang, Jawa Tengah, 22 Maret 2017. Selain mendapat penolakan, pembangunan pabrik ini juga mendapat dukungan dari sekelompok warga sekitar. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Badan Geologi mendapat instruksi dari Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar untuk melakukan riset menyeluruh soal karst di sekitar Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih, yang masuk wilayah Kabupaten Rembang dan Blora, Jawa Tengah. Waktu risetnya dipersiapkan selama 4-6 bulan sejak April 2017.

Kepala Badan Geologi Ego Syahrial mengatakan, riset itu terkait dengan pembahasan pemerintah soal pabrik semen di Rembang yang berada di Cekungan Air Tanah Watuputih. Sebelumnya pada 15-24 Februari 2017, Badan Geologi melakukan survei lapangan ke Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih.

Baca: Kajian KLHS Kendeng Dirilis, Pengamat Berharap Cegah Masalah Baru

Kegiatan itu untuk menindak lanjuti permintaan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada Menteri Energi Sumber Daya Mineral mengenai Dukungan Pemetaan Sistem Aliran Sungai Bawah Tanah Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah, tanggal 3 Februari 2017.

Badan Geologi mengerahkan empat orang untuk survey selama 9 hari di lokasi. Data-data yang jadi pegangan Badan Geologi, kata Ego, merupakan data sekunder, seperti pengaduan, maupun laporan bahwa di lokasi tertentu ada gua bawah tanah maupun sungai bawah tanah. Semua tempat dalam laporan itu didatangi tim juga Ego pada 8-9 Maret 2017. “Untuk data yang kami kunjungi di sana, kami tidak menemukan (sungai bawah tanah) itu, ” kata Ego di kantornya, Senin, 3 April 2017.

Baca: Polemik Semen Rembang, Direktur PT Semen Indonesia Bicara Ini

Berdasarkan dokumen yang diperoleh Tempo, kesimpulan Badan Geologi dari hasil survei tersebut yaitu, pada CAT Watuputih tidak ditemukan mata air, namun ditemukan beberapa gua kering dengan dimensi berkisar antara 1,5 x 1 meter sampai dengan 6 x 3 meter. Di luar CAT Watuputih bagian timur, terdapat sungai bawah tanah dan di bagian selatannya terdapat gua dengan tiga kantung air di dalamnya serta sebaran mata air.

Berdasarkan data yang ada saat ini, Badan geologi menyimpulkan tidak ada indikasi aliran sungai bawah tanah di dalam CAT Watuputih, sehingga sistem aliran sungai bawah tanah area ini belum dapat diketahui. Oleh karena itu, area CAT Watuputih belum memenuhi kriteria sebagai kawasan lindung geologi, sesuai Pasal 4 Peraturan Menteri ESDM No.17 Tahun 2012 sebagai syarat untuk dapat ditetapkan sebagai Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK).

Baca: Keluarkan Izin Lingkungan Baru, Walhi: Ganjar Langgar Hukum

Walau begitu, Badan Geologi dalam laporan hasil survei ke lapangan tersebut, menyatakan akan menindaklanjuti melalui penelitian dan verifikasi lebih lanjut apabila ada data baru dari berbagai pihak terkait keberadaan sungai bawah tanah. Adapun keberadaan sungai bawah tanah di luar CAT Watuputih belum dapat dijelaskan keterkaitannya dengan CAT Watuputih maupun Pegunungan Kendeng Utara.

Untuk mengetahui hal tersebut, masih perlu dilakukan penelitian rinci baik geometri melalui metode geofisika, telusur gua, hidrograf sungai atau debit aliran sungai, dan hidrokimia. Minimal pengamatan dilakukan selama satu tahun, meliputi musim kering dan musim penghujan serta memastikan keberadaan sungai bawah tanah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Bisa juga nanti hasil riset ke depannya, Badan Geologi menemukan air tanah karena kami melakukan penelitian yang komprehensif,” kata Ego.

Baca: Ganjar Terbitkan Izin Pabrik Semen Rembang, Ini Rinciannya

Badan Geologi saat ini tengah menyiapkan tim untuk riset komprehensif tersebut. Tim akan dipimpin Kepala Bidang Geologi Lingkungan Badan Geologi Andiani. Dalam rapat internal dibahas delapan orang anggota tim, terdiri dari 8 orang peneliti geofisika dan 4 orang peneliti hidrogeologi.

“Minimal sebanyak itu dan bisa lebih. (Riset) sekarang juga mau bawa instrumen,” kata Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Rudy Suhendar di kantornya, Senin, 3 April 2017.

Baca: Keseharian Demo Para Petani Kendeng, Suara Aksi Semen Kaki 

Menurut Rudy, riset kali ini dalam rangka meneliti hidrogeologi karst. “Di situ nanti kuncinya. Kawasan Bentang Alam Karst adalah masalah tata air, sejauh mana ia memiliki tata air,” kata dia. Area riset tidak meliputi semua daerah karst di Kendeng Utara, melainkan sesuai batas struktur geologi di utara dan selatan.

Dia berharap penelitian ini menghasilkan data dan kesimpulan yang final serta akurat. Kegiatan tersebut dirancang agar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Badan Geologi dalam waktu 1-2 hari mendatang berencana melayangkan surat permintaan data terkait karst Kendeng Utara ke institusi pemerintah dan non pemerintah. “Dalam hal ini kami akan sangat hati-hati, tidak ingin bicara hipotesa saja, harus ada validasinya,” ujar Rudy.

Baca: Semen Indonesia Bangun Dua Embung di Sekitar Pabrik Semen

Badan Geologi juga akan melihat kondisi karst tersebut di masa sekarang dan sebelumnya. Juga misalnya, melihat data neraca air dari Kementerian Pekerjaan Umum serta curah hujan dari BMKG.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

27 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.


34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

Warga menerima Alat Memasak Listrik (AML) berupa penanak nasi yang didistribusikan oleh PT Pos Indonesia di kawasan Manggarai, Jakarta, Senin, 8 Januari 2024. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendistribusikan 500.000 Rice Cooker yang diusulkan berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat daerah setempat di 36 Provinsi. Tempo/Tony Hartawan
34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.


Koalisi Masyarakat Sipil Ungkap Kelemahan Amdal Tol Tanggul Laut Semarang-Demak

17 Januari 2024

Proyek pembangunan tol tanggul laut Semarang-Demak. simpulkpbu.pu.go.id
Koalisi Masyarakat Sipil Ungkap Kelemahan Amdal Tol Tanggul Laut Semarang-Demak

Amdal menyebut pembangunan tol tanggul laut Semarang-Demak meningkatkan kesempatan kerja.


Warga Kendeng Geruduk Kantor Bupati Rembang Tuntut Pemerintah Hentikan Tambang Karst

8 Desember 2023

Konflik agraria yang terjadi di Kendeng bermula pada Juni 2014 yang disebabkan PT Semen Indonesia hendak melakukan pembangunan dan pengoperasian pabrik semen di Kabupaten Rembang. Konflik Kendeng bermula ketika PT Semen Indonesia mendapatkan izin penambangan kapur di Pegunungan Kendeng. Warga sekitar menolak dan menduduki rencana lokasi tapak pabrik. dok. TEMPO
Warga Kendeng Geruduk Kantor Bupati Rembang Tuntut Pemerintah Hentikan Tambang Karst

Kedatangan para petani itu merespon rencana Bupati Rembang menarik pajak retribusi dari tambang ilegal yang beroperasi di daerah tersebut. "Merespon wacana itu, JM-PPK merasa kecewa dengan komitmen bupati," ujar perwakilan JM-PPK, Joko Prianto


Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Ilustrasi Jejeran Rice Cooker. shutterstock.com
Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?


Cerita Cemas Penebangan Hutan Alam di Mentawai, Jerit Asa Sikerei

10 Oktober 2023

Ribuan kubik kayu gelondong sedang dimuat di kapal ponton di Aban Baga Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, 1 September 2023. Tempo/Febrianti
Cerita Cemas Penebangan Hutan Alam di Mentawai, Jerit Asa Sikerei

Penebangan hutan alam di Kepulauan Mentawai dalam dua tahun terakhir kembali marak.


Konflik Rempang Eco-city Berlajut, Giliran Nelayan Tradisional Tolak Investasi

3 Oktober 2023

Nelayan Pulau kecil di  Rempang sedang mencari ikan di pesisir laut Pulau Rempang, Kota Batam, Selasa (3/10/20223). Foto Yogi Eka Sahputra. Mas fardi tolong diarsip ya. Makasih
Konflik Rempang Eco-city Berlajut, Giliran Nelayan Tradisional Tolak Investasi

Nelayan menyadari proyek tahap awal Rempang Eco-city yaitu pabrik kaca dari Cina akan merusak ekosistem laut. "


Terpopuler: Kekayaan Syahrul Yasin Limpo yang Terseret Kasus Korupsi, Dampak Rempang Eco City Tidak Punya Amdal

30 September 2023

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, seusai memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di KPK, Jakarta, Senin, 19 Juni 2023. Syahrul diperiksa untuk diminta keterangan dalam pengembangan penyelidikan kasus tindak pidana korupsi di Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Terpopuler: Kekayaan Syahrul Yasin Limpo yang Terseret Kasus Korupsi, Dampak Rempang Eco City Tidak Punya Amdal

Terpopuler: Kekayaan Menteri Syahrul Yasin Limpo yang terseret kasus dugaan korupsi, dampak Rempang Eco City yang tidak punya Amdal.


Rempang Eco City Tidak Punya Amdal, Walhi: Seperti Bikin Mie Instan

29 September 2023

Warga membawa poster saat unjuk rasa bela Rempang di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 26 September 2023. Mereka menuntut aparat untuk membebaskan warga yang ditahan saat konflik agraria antara warga Rempang dibubarkan oleh aksi represif polisi. Massa aksi juga menyerukan agar pemerintah lebih pro pada hak-hak rakyat ketimbang pencaplokan lahan demi investasi. TEMPO/Prima mulia
Rempang Eco City Tidak Punya Amdal, Walhi: Seperti Bikin Mie Instan

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia mengatakan proyek Rempang Eco City tidak memiliki analisis dampak lingkungan atau Amdal.


Walhi Anggap Proyek Strategis Nasional Jokowi Konyol dan Mirip Proyek Cendana Era Soeharto

25 September 2023

Aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) bersama warga Nagari Air Bangis melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kemenko Marves, Jakarta, Jumat, 22 September 2023. Dalam aksinya mereka menyampikan penolakan pengusulan Air Bangis sebagai wilayah Proyek Strategis Nasional (PSN), karena dengan adanya proyek tersebut warga terancam akan kehilangan lahan yang menjadi sumber nafkah mereka. TEMPO / Hilman Fathurrahmam W
Walhi Anggap Proyek Strategis Nasional Jokowi Konyol dan Mirip Proyek Cendana Era Soeharto

Ia pun menganggap proyek-proyek strategis Jokowi ini konyol. Sebab, proyeknya strategis tapi tidak ada kajian.