TEMPO.CO, Berau - Kepolisian Sektor Tabalar, Kabupten Berau menggagalkan penyelundupan hampir 1,5 ton Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Premium ini dimasukkan 73 jerigen, masing-masing berkapasitas 20 liter. Polisi menangkap mobil bernomor polisi KT-8496-GE pembawa BBM itu di simpang 3 Tubaan Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur pada Ahad, 2 April 2017.
Saat itu petugas Polsek Tabalar yang sedang melakukan patroli mencurigai sebuah mobil pengangkut BBM. Setelah diberhentikan, polisi menyita barang bawaan mobil tersebut.
Baca: Dua Titik Paling Rawan Penyelundupan Minyak
Menurut Juru Bicara Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Komisaris Besar Ade Yaya Suryana, pelaku penyelundupan masih diselidiki untuk mengetahui asal dan tujuannya. Ade melihat pelaku coba memanfaatkan luas wilayah Kalimantan Timur yang memang masih banyak yang belum terjangkau.
"Spekulan memanfaatkan peluang itu untuk melakukan tindakan curang bahkan tindak pidana," kata Ade Yaya saat dihubungi dari Samarinda, Senin, 3 April 2017.
Upaya penyelundupan BBM di Berau memang meresahkan masyarakat. Penimbunan ini pula yang diduga membuat Premium langka belakangan ini di wilayah utara Kalimantan Timur tersebut.
Simak: PT INTI Bantu Nelayan Konversi BBM ke BBG
Polisi berkomitmen menindak tegas para spekulan yang mencoba memainkan pasokan BBM di Kalimantan Timur. Menurut Ade tindakan tegas akan dilakukan termasuk jika ada petugas yang turut serta memain-mainkan penyelundupan tersebut.
"Saat ini perlu berupaya untuk bersih-bersih. Ya memang kita harus berubah, ada tudingan-tudingan kalau ada (anggota Polda Kalimantan Timur) yang melanggar akan ditindak," ujar Ade.
Lihat: Sinergi BUMN Kilang Balikpapan Tingkatkan Nilai Tambah
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, polisi terus meningkatkan penjagaan dan pengawasan di sejumlah titik yang dinilai rawan dijadikan jalur penyelundupan BBM.
"Polres Berau telah memerintahkan anggota untuk turun berjaga-jaga sekaligus memantau aktivitas disetiap SPBU dan berjanji akan menindak tegas (jika ada) oknum yang terbukti membeking atau melindungi penimbun BBM," kata Ade Yaya.
FIRMAN HIDAYAT|SAPRI MAULANA