TEMPO.CO, Magelang - Kepala SMA Taruna Nusantara Usdiyanto menyatakan rekonstruksi pembunuhan siswa SMA Taruna Nusantara dilakukan Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan Kepolisian Resor Magelang sejak pukul 10.00 hingga 10.30, Senin, 3 April 2017.
“Rekonstruksi berjalan kondusif. Rekonstruksi dilakukan saat siswa sedang berada di kelas,” ujarnya.
Baca juga: Arief Rachman: SMA Taruna Nusantara Kecolongan
Hal tersebut yang menurutnya menjadi salah satu faktor rekonstruksi berjalan kondusif. Saat rekonstruksi, meski diminta menggunakan penutup kepala, tersangka AMR menolak menggunakannya. Meski demikian, AMR dianggapnya kooperatif saat melakukan rekonstruksi. “Rekonstruksi melibatkan 12 siswa dan tiga pamong,” tuturnya.
Meski turut mengamati, Usdiyanto tidak mengetahui ada berapa adegan yang diperagakan AMR. Kamar tidur dan kamar mandi, kata Usdiyanto, menjadi tempat utama dalam rekonstruksi ini.
Dia berujar, hari ini merupakan hari terakhir rekonstruksi oleh kepolisian di SMA Taruna Negara. “Setelah ini, kami ingin melakukan penataan ruangan,” ucapnya.
Sebelumnya, 15 saksi dari SMA Taruna Nusantara yang terdiri atas 12 siswa dan tiga pamong mengikuti rekonstruksi. Sebanyak empat siswa dijadikan saksi saat melakukan rekonstruksi di salah satu pusat perbelanjaan di Magelang.
"Ada 64 adegan dari dua lokasi tadi,” tutur Wakil Kepala SMA Taruna Nusantara Bidang Hubungan Masyarakat Cecep Iskandar ketika ditemui Tempo di pos pengamanan sekolah tersebut.
BETHRIQ KINDY ARRAZY