Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir Rendam 4 Dusun di Kukar, Aktivitas Warga Lumpuh

image-gnews
Seorang murid SD terpaksa menggunakan perahu untuk mengikuti Ujian Nasional tingkat Sekolah Dasar akibat banjir melanda Desa Muara Kaman Ilir, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, (10/5). ANTARA/Amirullah
Seorang murid SD terpaksa menggunakan perahu untuk mengikuti Ujian Nasional tingkat Sekolah Dasar akibat banjir melanda Desa Muara Kaman Ilir, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, (10/5). ANTARA/Amirullah
Iklan

TEMPO.CO, Kutai Kartanegara - Banjir besar merendam empat dusun di Desa Santan Tengah, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Ahad, 2 April 2017. Banjir kali ini merendam pemukiman dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Akibatnya, aktivitas warga lumpuh. Sekolah diliburkan. Yang dikhawatirkan keberadaan buaya yang dianggap jadi ancaman warga yang terkena dampak. Data sementara mencatat adasekitar 600 Kepala Keluarga (KK) jadi korban.

"Sudah sering banjir, tapi ini masyarakat teriak semua karena banjirnya tinggi sekali. Tadi saya turun, airnya melewati pusat," kata Kepala Desa Santan Tengah, Nasrullah saat dihubungi dari Samarinda, Ahad, 2 April.

Baca juga:
Empat Korban Satu Keluarga Tewas Diterjang Banjir Bandang

Banjir kali ini diakui lebih besar dari biasanya. Kawasan yang biasa tidak terkena dampak kini turut tenggelam. Semua dusun terendam, Dusun Handil II, Handil III, Kampung Masjid dan Handil Mico. "Paling parah di kampung masjid dan di Handil III, semuanya tenggelam (dengan kisaran ketinggian air berkisar diatas 1,5 meter)," ungkap Nasrullah.

Selain karena curah hujan tinggi, Nasrullah meyakini banjir terjadi akibat aktivitas tambang batu bara di hulu sungai Desa Santan Tengah. "Karena airnya berbeda dengan dulu (sebelum ada tambang), kalau karena air pasang kan warnanya biasa lumpur campur warna hitam," kata Nasrullah.

Banjir kali ini kata Nasrullah, mengancam sejumlah petani jagung dan lombok terancam gagal panen. Hasil tanaman yang sudah dipanen juga terancam gagal didistribusikan.
"Hasil panen bisa tidak diambil tengkulak. Akses jalan (keluar masuk Desa Santan Tengah) putus," kata Nasrullah.

Baca pula:
Bandung Barat Alami Banjir Bandang

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aktivitas sekolah terganggu, Nasrullah menyatakan sekolah diliburkan karena banjir.
"Yang jelas sekolah yang sudah masuk data kami diliburkan itu SD Negeri 015," kata dia. Selain itu, ancaman akan keberadaan buaya juga menjadi momok tersendiri bagi korban banjir. "Buaya juga sering dilihat warga masuk ke pemukiman. Itu patut diwaspadai," kata Nasrullah.

Sementara, Mansur, 40 tahun, warga Desan Santan Tengah juga merasa heran. Sebelumnya, banjir hanya terjadi di kawasan rendah dan berbeda dengan banjir saat ini. "Biasanya agak tinggi wilayahnya itu tidak tenggelam, sekarang di (Dusun) Handil III terendam semua," kata dia.

Mansur tak memungkiri jika hujan deras menjadi salah satu penyebab banjir. Namun ia heran, sebelumnya meski hujan deras banjir tidak separah ini. Ia memperkirakan eksplotasi tambang batu bara membuat penyerapan air tidak sempurna karena sungai juga menjadi dangkal. "Daerah sungai semakin dangkal dan eksploitasi tambang batu bara sehingga penyerapan air tidak optimal," kata Mansur.

Hingga saat semalam, warga masih waspada karena diperkirakan air terus merangkak naik. "Ini masih was-was karena air terus naik," kata dia.

FIRMAN HIDAYAT/SAPRI MAULANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

21 menit lalu

Pengungsi korban banjir bersiap meninggalkan posko pengungsian di gedung DPRD, Kudus, Jawa Tengah, Selasa 26 Maret 2024. Sebanyak 3.756 jiwa pengungsi korban banjir Demak yang mengungsi ke Kabupaten Kudus mulai dipulangkan ke daerah asal secara bertahap, karena banjir sejak (13/3/2024) yang merendam 126 desa di 13 kecamatan yang mengakibatkan 131.703 jiwa terdampak dan13.027 jiwa diantaranya mengungsi tersebut mulai surut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

Tersisa empat titik banjir di Demak dengan ketinggian 10-20 sentimeter. Pengerahan teknologi modifikasi cuaca belum berani dihentikan.


Tanggul Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ditinggikan Antisipasi Banjir Rob

43 menit lalu

Petugas pelabuhan Tanjung Emas Semarang memantau kapal pesiar Silver Whisper berbendera Eropa yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Kamis, 29 Februari 2024. Budi Purwanto
Tanggul Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ditinggikan Antisipasi Banjir Rob

Tanggul atau lining dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang ditinggikan untuk mengantisipasi banjir rob menjelang arus mudik lebaran.


Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

18 jam lalu

Peta satelit wilayah sebaran banjir di pantai utara Jawa Tengah pada Maret 2024 dari Google Earth Engine yang dihubungkan dengan muncul kembalinya Selat Muria. Istimewa
Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

Selat Muria merupakan selat yang pernah ada, yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Muria.


Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

1 hari lalu

Jembatan layang Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta yang akan segera dioperasikan pada H-5 Lebaran 2024. Dok istimewa
Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

Jembatan berbentuk setengah daun semanggi ini dibangun di depan pintu masuk serta menghubungkan dua jalan yang mengelilingi Bandara Soekarno-Hatta.


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

1 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

1 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.


Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

1 hari lalu

 Anggota SAR dan relawan mengevakuasi warga yang mengungsi menggunakan perahu karet melewati Jalan Raya Dayeuhkolot saat banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2024. Hujan lebat di wilayah Bandung Raya membuat semua sungai meluap dan merendam ribuan rumah disejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, juga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah. TEMPO/Prima mulia
Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

Tim gabungan Basarnas masih mencari enam orang korban yang hilang imbas banjir dan longsor. Proses pencariannya akan dilanjutkan pada pagi ini.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

2 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Banjir Demak, Pemerintah Kerahkan 12 Pompa untuk Mengurangi Titik Banjir

2 hari lalu

Seorang kakek digendong anaknya melintasi banjir untuk mengikuti pengajian di Masjid Agung Demak di kawasan alun alun kota, Selasa, 19 Maret 2024. Banjir telah merendam 11 kecamatan di Kabupaten Demak, akibat 6 tanggul sungai jebol tidak kuat menahan derasnya arus sungai. Tempo/ Budi Purwanto
Banjir Demak, Pemerintah Kerahkan 12 Pompa untuk Mengurangi Titik Banjir

Wilayah terdampak banjir berkurang karena curah hujan terus berkurang, serta penempatan pompa di daerah banjir, dan perbaikan tanggul yang jebol.


Otorita IKN Berniat Pindahkan Kawanan Beruk dari Jalanan Samboja, Ini Alasannya

3 hari lalu

Sejumlah beruk (Macaca nemestrina) berkumpul di Jalan Samboja-Sepaku yang masuk ke dalam koridor satwa Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin, 14 Maret 2022. Pada koridor satwa IKN Nusantara direncanakan akan dibangun underpass dan flyover sebagai perlintasan satwa liar. ANTARA/Hafidz Mubarak
Otorita IKN Berniat Pindahkan Kawanan Beruk dari Jalanan Samboja, Ini Alasannya

Otorita berusaha memindahkan sekelompok beruk dari jalanan utama IKN. Dianggap menjadi hama bila terlalu banyak yang turun ke jalan.