TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Cecep Iskandar, menuturkan motif dendam yang menjadi latar belakang pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka pelaku AMR, 16 tahun, kepada Krisna Wahyu Nurachmad.
“Korban pernah mendapati pelaku menyimpan telepon genggam dan mencuri uang teman lainnya di asrama,” ujar Cecep kepada Tempo, Sabtu, 1 April 2017.
Baca : Pembunuhan Siswa SMA Taruna Nusantara, Pelaku Sempat Berkilah...
Cecep tidak merinci kapan korban mendapati pelaku menyimpan telepon genggam. Krisna sempat meminjam telepon genggam milik pelaku. Namun kemudian oleh korban dilaporkan kepada pamong untuk disita. Pelaku sempat meminta kepada korban untuk meminta kembali telepon genggamnya. Namun karena penggunaan telepon genggam bukan pada jadwalnya korban menolak.
Dia menambahkan di lingkungan sekolah terdapat aturan kelas 10 diperbolehkan menggunakan telepon genggam dari Sabtu sore sampai minggu sore. Hal tersebut tidak berlaku kepada siswa kelas 11 dan 12.
Peraturan tersebut sudah dijalankan sejak 10 tahun lalu. Dia tidak menampik sering terjadi konflik kecil di antara siswa seperti meminjam buku dan telepon genggam tanpa sepengetahuan pemilik. “Ini masalah kecil tapi tidak disangka terjadi seperti ini. Itu yang tidak kami duga,” ujarnya.
Simak : Siswa SMA Taruna Dibunuh, Ini Motif Sakit Hati Tersangka Pelaku
Selain kedapatan membawa ponsel, kata Cecep, korban sempat mendapati pelaku mencuri tabungan siswa lainnya untuk kemudian dicairkan dengan memalsukan tanda tangan. Dia tidak merinci berapa uang yang dicuri. Hal tersebut kemudian juga dilaporkan kepada pamong asrama. “Korban anaknya normatif dan baik. Kalau ada temannya yang salah dia tegur dan luruskan,” katanya.
BETHRIQ KINDY ARRAZY