TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan pemahaman tentang ajaran Islam yang benar itu penting sehingga dapat mencegah perpecahan serta gesekan-gesekan dengan agama lain.
"Islam juga mengajarkan bahwa ada macam-macam suku, agama, adat, tapi harus saling tahu dan mengenali," kata Khofifah di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 1 April 2017.
Baca: Jokowi Bikin Vlog Waduk Sei Gong: Pekerjanya dari Sabang-Merauke
Tanpa adanya pemahaman Islam yang benar, dia melanjutkan, ketika terjadi irisan muncul kesalahpahaman dan ketidakpercayaan. "Kalau saling mengenal kita bisa berbicara dengan mudah," ucap Ketua Umum PP Muslimat NU itu.
Itu sebabnya, Khofifah menekankan, membaca dan memahami Al-Quran merupakan bagian dari upaya untuk membangun karakter bangsa. Ini adalah pekerjaan rumah untuk melakukan revolusi mental.
Baca: Menteri Khofifah Siapkan Perlindungan untuk Suku Mante Aceh
"Kalau misalnya yang terbangun karakter qurani, yang mengajarkan Islam penuh damai dan kasih, ini harus dikomunikasikan kepada masyarakat supaya jangan ada fobia Islam," kata Khofifah yang juga Ketua Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama Khadijah Surabaya.
Dia mengatakan yayasan tersebut sudah memulai upaya untuk mengukur pemahaman dan penguasaan anak-anak serta khatam Al-Quran sejak 2006. Pembekalan kepada para siswa siswi Khadijah dengan pemahaman agama yang benar dan penguasaan Al-Quran, menurut dia, diharapkan bisa membangun perspektif anak-anak siswa Khadijah. Sehingga ketika mereka dewasa dapat membangun hubungan yang saling menghargai antarsesama.
Baca: Bupati Purwakarta Kritik Anak Gugat Ibu: Kasih Sayang Kok Dipaket
Khofifah selaku ketua yayasan menghadiri wisuda khatam Al-Quran ratusan pelajar Khadijah dalam acara Gebyar Prestasi Al Quran. Khofifah juga memberikan selamat dan menyalami setiap wisudawan dan wisudawati.
ANTARA