TEMPO.CO, Surabaya - Dua galangan kapal badan usaha milik negara (BUMN) yang berpusat di Surabaya, PT PAL dan PT Dok, membantah pejabatnya tersangkut dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis, 30 Maret 2017.
Sebelumnya, di Jakarta, juru bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan operasi tersebut berkaitan dengan perkapalan. "Maaf, infonya bukan PT Dok," kata Public Relation PT Dok Perkapalan Surabaya Christien Gunawan saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan, Kamis malam.
Baca: OTT Perkapalan, KPK Masih Lakukan Pemeriksaan
Sedangkan Manajer Hubungan Masyarakat PT PAL Indonesia Baru Wicaksono menyatakan para direksi dan komisaris menggelar rapat di kantor pusat di Surabaya sejak pagi. "Kami banyak tamu seharian ini, tidak ada apa-apa. Apalagi operasi senyap," katanya.
Meski begitu, pihaknya tetap menelusuri kabar mengenai pejabat perusahaan yang disebut tertangkap dalam OTT KPK. "Saya juga masih mencari informasi itu. Tapi sejauh ini tidak benar," tutur dia.
Lihat: PT PAL Bantah Pejabatnya Terkena OTT KPK
PT PAL Indonesia pun mencuit melalui akun daring resmi Twitter @PTPAL_INDONESIA tentang hal yang sama, yakni masih mencari sumber dan kebenaran terkait dengan informasi itu.
Juru bicara KPK, Febri Diansyah, menyebutkan OTT dilakukan di Jakarta dan Surabaya tanpa mengatakan siapa saja yang turut dicokok. "Indikasi penerimaan hadiah atau janji terkait perkapalan," kata Febri melalui pesan pendek.
Simak: E-KTP, KPK Punya Bukti Miryam Ditekan: Saksikan di Pengadilan
Berdasarkan informasi yang beredar, ada sepuluh orang yang ditangkap penyidik KPK. Saat ini kesepuluh orang itu tengah menjalani pemeriksaan di gedung KPK.
ARTIKA RACHMI FARMITA