TEMPO.CO, Palangkaraya - Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, sampai akhir 2016, 273 desa di wilayah tersebut belum teraliri listrik. Sedangkan sekitar 1.300 desa telah menikmati penerangan dari listrik.
Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan serta guna mengaliri listrik pada 200 desa yang belum mendapat pasokan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan membangun pembangkit listrik tenaga surya sebanyak 1.072 unit.
Baca: Kapal Pembangkit Listrik Turki untuk NTB Masuk Awal 2017
Rencana itu diungkapkan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Habib H. Sa'id Ismail kepada wartawan di Palangkaraya, Kamis, 30 Maret 2017.
Menurut Habib, beberapa pembangunan kelistrikan di daerah terus dipacu. Rencananya pembangkit listrik tenaga surya tersebut akan dibangun di Kabupaten Gunung Mas dan Kotawaringin Barat.
"Untuk di Kabupaten Gunung Mas, saat ini sudah ada pemenang tender pembangunan pembangkit listrik tenaga uap dengan daya 2 x 100 MW dan direncanakan sudah bisa beroperasi pada tahun 2019," ujar dia.
Simak: Pembangkit Listrik Jawa-Bali akan Capai 30 Ribu Megawatt
Adapun Kabupaten Kotawaringin Barat saat ini sedang persiapan proses tender di PT PLN. Proses tender itu diharapkan selesai pada 2021.
Sedangkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai dengan daya 155 MW, ujar Habib, sudah selesai. Namun, pemerintah daerah masih menunggu pembangunan jaringan transmisi dan terhubung ke sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap Barito dan bisa masuk ke Palangkaraya.
Lihat: Putusan MK Soal Listrik, Jokowi: Tetap Perlu Peran Swasta
"Pembangunan PLTU Pulang Pisau dengan daya 2 x 60 MW juga sudah selesai. Apabila PLTMG Bangkanai dan PLTU Pulang Pisau sudah beroperasi, maka ketersediaan daya listrik di Kalimantan Tengah sudah surplus," ujar Habib.
KARANA W.W.