Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Muda-mudi Rayakan Tradisi Omed-omedan Setelah Hari Raya Nyepi

image-gnews
Sepasangan remaja pria dan wanita saling berpelukan saat Festival Omed-omedan di Desa Sesetan, Denpasar, Bali, 10 Maret 2016. Festival tersebut dipercaya dapat mempererat persaudaraan antar para pemuda. TEMPO/Johannes P. Christo
Sepasangan remaja pria dan wanita saling berpelukan saat Festival Omed-omedan di Desa Sesetan, Denpasar, Bali, 10 Maret 2016. Festival tersebut dipercaya dapat mempererat persaudaraan antar para pemuda. TEMPO/Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, Drenpasar - Suasana ramai ribuan orang berkumpul di Banjar Kaja, Desa Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan. Semua orang yang datang ingin menyaksikan tradisi Omed-omedan yang diadakan sehari setelah hari raya Nyepi umat Hindu di Bali.

Omed-omedan diwarisi sejak abad ke-17. Kini tradisi itu menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Tradisi itu hanya ada di Banjar Kaja, Desa Sesetan. Omed-omedan berarti tarik-menarik.

Baca juga:

Hari Raya Nyepi, Pesan Umat Hindu di Tahun Kaliyuga ...

"Dahulu tujuan Omed-omedan itu dimaknai sebagai perayaan kesenangan anak-anak muda setelah panen. Tradisi untuk merayakan kegembiraan dan rasa persaudaraan," kata Penglingsir Banjar Kaja Jro Wayan Sunarya, Rabu, 29 Maret 2017. "Peserta Omed-omedan semua masih lajang, paling muda umur 17 tahun."

Beberapa menit sebelum Omed-omedan dimulai, diadakan pementasan tarian barong bangkung. Saat itu para remaja Sekaa Teruna Satya Dharma Kerti mulai melakukan persembahyangan bersama di Pura.

Baca pula:

Umat Hindu Penjuru Nusantara Sambut Hari Raya Nyepi

Setelah sembahyang, barisan laki-laki dan perempuan dipisah. Masing-masing di antara mereka diangkat, kemudian dihadap-hadapkan. Aksi itu semakin menambah kemeriahan saat muda-mudi saling bertabrakan kemudian disiram air. Reaksi mereka pun berbeda-beda, ada yang sekedar memeluk, dan ada juga yang mencium pipi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami tegas mengatakan ini tradisi positif, bukan porno atau ciuman massal," ujar Sunarya.

Menurut dia, jika ada yang mencium bahkan sampai berciuman itu hanya spontanitas saja. Ia menambahkan bahwa itu sebagai ekspersi kegembiraan para muda-mudi di Banjar Kaja, Desa Sesetan. Di antara muda-mudi itu, tutur dia, ada yang menempuh pendidikan dan bekerja di luar Bali. Maka, bagi Sunarya, tak heran saat Nyepi semua berkumpul, ketika Omed-omedan saling melampiaskan kerinduan.

"Bukan nafsu, ada batasannya. Intinya berpelukan untuk merasakan kegembiraan," tuturnya. "Kalau zaman dulu hanya tarik-menarik saja."

Tubuh Putu Diah Ariastuti Sanjiwangi, 21 tahun, basah kuyup seusai Omed-omedan. Raut wajahnya gembira, walaupun ia masih terlihat lelah. "Ya terasa deg-degan, karena banyak orang yang nonton," katanya.

Saat Omed-omedan, Diah berpelukan dengan temannya. Ia pun tidak merasa canggung karena memaknai persaudaraan bersama teman-temannya di Banjar Kaja. "Pacar saya dari Ubud sekarang kuliah di Yogyakarta. Dia biasa saja saat saya Omed-omedan, tidak melarang (cemburu) karena ini tradisi, jadi sudah saling mengerti," tuturnya.

BRAM SETIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

1 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

5 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

41 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

48 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul