Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usai Pawai Ogoh-ogoh, Nyepi di Purwakarta ditutup dengan Botram

image-gnews
Umat Hindu menggotong ogoh-ogoh pada Festival Ogoh-Ogoh di Palu, Sulawesi Tengah, 27 Maret 2017. ANTARA FOTO
Umat Hindu menggotong ogoh-ogoh pada Festival Ogoh-Ogoh di Palu, Sulawesi Tengah, 27 Maret 2017. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Purwakarta - Peringatan hari raya Nyepi juga berlangsung di Purwakarta, Jawa Barat, Senin, 27 Maret 2017. Tak hanya umat Hindu, Nyepi juga dirayakan para pelajar dari  lintas agama, Hindu, Budha, Islam, Katolik, Protestan dan Kong Hu Chu.

Ribuan pelajar dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas merayakan nyepi dengan mengadakan botram atau makan berjamaah. Kegiatan ini diadakan di Bale Paseban komplek Pemkab Purwakarta, jalan Gandanegara Nomor 25.

Lauk-pauk yang disajikan berupa  makanan khas yang sudah menjadi ikon kuliner Purwakarta, yakni sate maranggi dan bakakak ayam atau ayam bakar, lengkap dengan sambal dan lalapannya. Makanan tersebut disajikan di atas piring  dari anyaman rotan beralaskan kain putih yang memanjang dari sudut ke sudut Bale Paseban.

Sesuai jadwal, botram berjamaah dimulai pukul 13.00. Tetapi, sejak pukul 11.00 para pelajar lintas agama dari berbagai perwakilan sekolah itu, dengan pakaian khas agamanya masing-masing sudah mulai berdatangan. Mereka memanfaatkan waktu tunggu untuk bercengkerama dan berswafoto di taman Panca Warna, Maya Datar dan Pasanggrahan Pajajajran.

"Asyik juga bisa ketemu lagi sama teman beda sekolah dan beda agama. Kita sahabatan, karena beberapa kali bertemu di acara bernafaskan keberagaman dan belajar bersama di Sekolah Idiologi," ujar Rahmawati, pelajar SMAN 1 Purwakarta.

Agnes, pemeluk Katolik, juga mengaku bahagia ikut bersama merayakan Hari Raya Nyepi buat kawan-kawannya yang beragama Hindu. "Di Purwakarta, kami semua diajarkan agar selalu hidup berdampingan dengan penuh kasih sayang antar sesama," katanya. "Asyiknya lagi, setiap perhelatan, selalu ada botram yang bikin kami makin akrab."

Tepat pukul 13.00, pengurus Satuan Tugas Toleransi Umat Beragama/Berkeyakinan Purwakarta yang diketuai Djohn Dien, membuka acara dengan menyajikan arak-arakan Ogoh-ogoh yang dipentaskan puluhan siswa dari lintas agama dan lintas sekolah dengan pakaian khas kebesaran agamanya masing-masing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di belakang para penggotong dan penari Ogoh-ogoh para siswa membentangkan sejumlah poster bertuliskan semangat kebhinnekaan, diantaranya:"Indonesia Rumah kita Bersama," "Kebersamaan Ada Dalam Budaya Indonesia." Dilengkapi dengan tulisan "Budha", "Hindu", Islam", "Kristen", Katolik", "Konghucu."

Jeda aksi arak-arakan Ogoh-ogoh, para pelajar pun larut dalam perhelatan botram berjamaah di Bale Paseban. Suasana pun jadi riuh-rendah, tetapi, tetap tertib. "Kebersamaan mereka tampak makin terpupuk dan tumbuh dengan penuh kegembiraan," ujar Jhon Dien.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan botram merupakan tradisi kehidupan di Indonesia. Di tanah Sunda, botram biasa juga disebut mayoran atau bancakan.
“Botram ini biasa dilakukan, apalagi saat peringatan hari besar. Dan kami di Purwakarta biasa melakukan perayaan itu bersama, apapun agamanya. Termasuk, saat menjelang perayaan Hari Raya Nyepi,” jelas Dedi.

Ia mengungkapkan, setiap perayaan keagamaan pada hakikatnya adalah membangun nilai kemanusiaan, keberagaman, kebersamaan, sesama anak bangsa. "Dan, syukurlah semua itu, kini, sudah mewujud diantara sesama generasi muda Purwakarta," ujarnya.

NANANG SUTISNA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

36 hari lalu

Ratna Sarumpaet diberhentikan pecalang karena keluar rumah saat Hari Raya Nyepi di Bali, Senin, 11 Maret 2024. Instagram/Planet Denpasar/Jurnalis Rakyat
Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

Ratna Sarumpaet menggunakan mobil saat perayaan Nyepi di Bali pada Senin, 11 Maret 2024, aksinya tersebut kemudian diingatkan pecalang setempat.


Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

38 hari lalu

Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi jalan tol Bali Mandara saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 di Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Senin, 11 Maret 2024. Pengamanan yang dilakukan oleh Pecalang di seluruh desa adat di Bali tersebut untuk menjamin keamanan dan kelancaran umat Hindu yang menjalani catur brata penyepian atau tidak menyalakan api (amati geni), tidak berpergian (amati lelungan), tidak bersenang-senang (amati lelanguan), dan tidak bekerja (amati karya) selama 24 jam. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

Umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1946 pada hari ini, Senin, 11 Maret 2024.


Menko PMK Muhadjir Effendy Hadiri Upacara Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi di Candi Prambanan

38 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy menghadiri Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan, Yogyakarta, Ahad, 10 Maret 2024. Foto: Istimewa
Menko PMK Muhadjir Effendy Hadiri Upacara Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi di Candi Prambanan

Upacara Tawur Agung Kesanga dihadiri Menko PMK Muhadjir Effendy di Candi Prambanan sehari sebelum Hari Raya Nyepi.


Terkini: Insiden Pilot Batik Air Tertidur Pernah Dialami Ethiopian Airlines, Mulai 10 Maret Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi

38 hari lalu

Armada baru batik Air jenis Airbus A320 Neo di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis, 6 Februari 2020. Jangkauan jarak pesawat digadang-gadang lebih jauh 900 kilometer ketimbang pesawat sebelumnya. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Terkini: Insiden Pilot Batik Air Tertidur Pernah Dialami Ethiopian Airlines, Mulai 10 Maret Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi

Insiden mirip pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur pulas selama setengah jam, juga pernah dialami maskapai Ethiopian Airlines dua tahun lalu.


Hingga H-1 Nyepi, Jasa Marga Catat 520 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

38 hari lalu

Sejumlah kendaraan pemudik melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek di Kabupaten Karawang , Jawa Barat, Sabtu 23 Desember 2023. PT Jasa Marga mencatat volume lalu lintas kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek pada libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 meningkat 23,52 persen dibandingkan hari biasa . ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Hingga H-1 Nyepi, Jasa Marga Catat 520 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 520.890 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-3 hingga H-1 Hari Raya Nyepi 2024 atau pada Jumat-Minggu, 8 hingga 10 Maret 2024.


Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

38 hari lalu

Umat Hindu membasuh kaki sembari memanggul sesajen untuk persembahan pada ritual Melasti di Pura Melasti Pantai Dupa, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 10 Maret 2024. Upacara Melasti yang digelar sehari menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 itu untuk meningkatkan Sradha dan Bhakti kepada para Dewata manifestasi Tuhan Yang Maha Esa, untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan papa klesa, dan mencegah kerusakan alam. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

Nyepi bermakna sebagai hari kebangkitan, pembaharuan, toleransi, hingga kedamaian. Kenali tradisi Hari Raya Nyepi dalam berikut ini.


Arti Rahajeng Rahina Nyepi dan Maknanya yang Mendalam

39 hari lalu

Sejumlah penari meramaikan pawai ogoh-ogoh dan pawai budaya Jawa Barat di Cimahi, 10 Maret 2024. Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Cimahi menggelar pawai budaya dan pawai ogoh-ogoh sebagai bagian dari perayaan Hari Raya Nyepi tahun caka 1946 atau 11 Maret 2024. TEMPO/Prima Mulia
Arti Rahajeng Rahina Nyepi dan Maknanya yang Mendalam

Kalimat rahajeng rahina Nyepi sering diucapkan saat Nyepi. Kalimat ini memiliki makna yang bagus. Lalu, apa arti rahajeng rahina Nyepi?


Presiden Jokowi: Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Warsa Anyar Caka 1946

39 hari lalu

Tangkapan layar - Akun instagram @jokowi memposting ucapan Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Warsa Anyar Caka 1946 dilansir di Jakarta, Senin (11/3/2024). (ANTARA/Andi Firdaus).
Presiden Jokowi: Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Warsa Anyar Caka 1946

Jokowi mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi 2024 kepada umat Hindu lewat akun Instagram.


Makna Hari Nyepi, Salah Satunya untuk Melepas Sifat Serakah

39 hari lalu

Sejumlah Pecalang berjaga di ruas jalan menuju permukiman umat Hindu saat Hari Raya Nyepi 2024 di Lingkungan Karang Lelede, Mataram, NTB, Senin, 11 Maret 2024. Sejumlah ruas jalan yang menuju permukiman umat Hindu di Mataram ditutup pada Hari Raya Nyepi tahun Saka 1946 saat umat Hindu di Lombok menjalani ritual catur tapa brata penyepian yang dimulai Senin pagi (11/3) pukul 06.00 WITA hingga Selasa (12/3) pukul 06.00 WITA. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Makna Hari Nyepi, Salah Satunya untuk Melepas Sifat Serakah

Nyepi menjadi momen sakral bagi umat hindu untuk merenung dan memohon ampunan. Ketahui makna Hari Nyepi dan aturannya berikut ini.


Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

39 hari lalu

Prajurit Bregada berjaga saat Nyepi di Candi Prambanan Yogyakarta Senin, 11 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.