Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ritual Ogoh-ogoh Diyakini Bisa Tumbuhkan Toleransi  

Editor

Elik Susanto

image-gnews
Sejumlah umat Hindu mengarak Ogoh-ogoh di area Car Free Day, Jakarta, 19 Maret 2017. TEMPO/Febri Husen
Sejumlah umat Hindu mengarak Ogoh-ogoh di area Car Free Day, Jakarta, 19 Maret 2017. TEMPO/Febri Husen
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya -  Ketua Walaka Parisada Hindu Dharma Jawa Timur Nyoman Sutantra berharap pawai Ogoh-ogoh yang berlangsung serentak bagi umat Hindu di Indonesia diharapkan dapat menumbuhkan toleransi bagi seluruh umat manusia. Tradisi pawai ini berlangsung Senin, 27 Maret 2017 atau menjelang Hari Raya Nyepi pada hari ini, Selasa, 28 Maret 2017.

"Arak-arakan Ogoh-ogoh adalah simbol menghilangkan kejahatan pada diri kita," Kata Nyoman Sutantra di sela prosesi pembakaran Ogoh-ogoh di Pura Segaran, Surabaya, Senin malam. Ogoh-ogoh dari Pura Segaran sebelumnya diarak keliling kawasan Kenjeran, Surabaya, mulai pukul 16.00.

Baca: Ogoh-ogoh Diarak di Lanud Iswahjudi Magetan

Masyarakat Kota Surabaya tampak antusias menyaksikan arak-arakan tersebut. Jalan-jalan yang menjadi rute arak-arakan Ogoh-ogoh di wilayah Kenjeran hampir tertutup oleh warga sekitar maupun wisatawan yang memang secara khusus datang untuk menyaksikan.

Ada 11 Ogoh-ogoh dari kelompok umat Hindu asal Surabaya dan Sidoarjo yang diarak keliling Kenjeran. "Juga ada Ogoh-ogoh yang dari Bali," ucap Nyoman. "Mestinya umat Hindu dari Gresik juga bergabung di sini. Tapi belakangan mereka menyatakan ingin menggelar pawai sendiri di Gresik," ujarnya.

Baca: Umat Hindu Penjuru Nusantara Sambut Hari Raya Nyepi

Nyoman menggambarkan betapa Ogoh-ogoh diarak dengan gembira. "Masyarakat yang menyaksikan juga senang terhibur," ungkapnya. Artinya, Nyoman menjelaskan, Ogoh-ogoh yang merupakan simbol kejahatan, masyarakat berupaya menghilangkannya dengan senang hati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Lihatlah, wujud Ogoh-ogoh itu kan semuanya menyeramkan, simbol kejahatan. Kita mengaraknya dengan gembira. Setelah itu diarak kembali ke pura ini untuk dibakar. Kita dengan senang hati menghilangkan kebencian dalam diri kita," tuturnya.

Lihat: Hari Raya Nyepi, Pesan Umat Hindu di Tahun Kaliyuga: Toleransi

Karena memang pada intinya, lanjut Nyoman, arak-arakan Ogoh-ogoh adalah proses menuju toleransi. "Ogoh-ogoh itu simbol untuk membersihkan kejahatan-kejahatan dari hati. Dendam dan benci di hati kita hilangkan," jelasnya.

Nyoman Sutantra meyakini toleransi timbul kalau hati setiap orang bersih. "Kalau hati kita tidak bersih tidak akan timbul toleransi. Karenanya perayaan arak-arakan Ogoh-ogoh ini adalah momen untuk menumbuhkan toleransi."

ANTARA

Video Terkait:
Kirab Ogoh-ogoh Sedot Antusiasme Warga Yogyakarta
Umat Hindu Lakukan Ritual Melasti di Jolotundo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

7 jam lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.


Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

14 hari lalu

Petugas melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, Selasa, 9 April 2024. Kementerian Agama menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia untuk memantau hilal yang hasilnya akan dibahas dalam sidang isbat guna menentukan 1 Syawal 1445 H. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.


Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

34 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.


Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

40 hari lalu

Ratna Sarumpaet diberhentikan pecalang karena keluar rumah saat Hari Raya Nyepi di Bali, Senin, 11 Maret 2024. Instagram/Planet Denpasar/Jurnalis Rakyat
Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

Ratna Sarumpaet menggunakan mobil saat perayaan Nyepi di Bali pada Senin, 11 Maret 2024, aksinya tersebut kemudian diingatkan pecalang setempat.


Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

43 hari lalu

Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi jalan tol Bali Mandara saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 di Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Senin, 11 Maret 2024. Pengamanan yang dilakukan oleh Pecalang di seluruh desa adat di Bali tersebut untuk menjamin keamanan dan kelancaran umat Hindu yang menjalani catur brata penyepian atau tidak menyalakan api (amati geni), tidak berpergian (amati lelungan), tidak bersenang-senang (amati lelanguan), dan tidak bekerja (amati karya) selama 24 jam. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

Umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1946 pada hari ini, Senin, 11 Maret 2024.


Menko PMK Muhadjir Effendy Hadiri Upacara Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi di Candi Prambanan

43 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy menghadiri Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan, Yogyakarta, Ahad, 10 Maret 2024. Foto: Istimewa
Menko PMK Muhadjir Effendy Hadiri Upacara Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi di Candi Prambanan

Upacara Tawur Agung Kesanga dihadiri Menko PMK Muhadjir Effendy di Candi Prambanan sehari sebelum Hari Raya Nyepi.


Terkini: Insiden Pilot Batik Air Tertidur Pernah Dialami Ethiopian Airlines, Mulai 10 Maret Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi

43 hari lalu

Armada baru batik Air jenis Airbus A320 Neo di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis, 6 Februari 2020. Jangkauan jarak pesawat digadang-gadang lebih jauh 900 kilometer ketimbang pesawat sebelumnya. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Terkini: Insiden Pilot Batik Air Tertidur Pernah Dialami Ethiopian Airlines, Mulai 10 Maret Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi

Insiden mirip pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur pulas selama setengah jam, juga pernah dialami maskapai Ethiopian Airlines dua tahun lalu.


Hingga H-1 Nyepi, Jasa Marga Catat 520 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

43 hari lalu

Sejumlah kendaraan pemudik melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek di Kabupaten Karawang , Jawa Barat, Sabtu 23 Desember 2023. PT Jasa Marga mencatat volume lalu lintas kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek pada libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 meningkat 23,52 persen dibandingkan hari biasa . ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Hingga H-1 Nyepi, Jasa Marga Catat 520 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 520.890 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-3 hingga H-1 Hari Raya Nyepi 2024 atau pada Jumat-Minggu, 8 hingga 10 Maret 2024.


Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

43 hari lalu

Umat Hindu membasuh kaki sembari memanggul sesajen untuk persembahan pada ritual Melasti di Pura Melasti Pantai Dupa, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 10 Maret 2024. Upacara Melasti yang digelar sehari menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 itu untuk meningkatkan Sradha dan Bhakti kepada para Dewata manifestasi Tuhan Yang Maha Esa, untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan papa klesa, dan mencegah kerusakan alam. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

Nyepi bermakna sebagai hari kebangkitan, pembaharuan, toleransi, hingga kedamaian. Kenali tradisi Hari Raya Nyepi dalam berikut ini.


Arti Rahajeng Rahina Nyepi dan Maknanya yang Mendalam

43 hari lalu

Sejumlah penari meramaikan pawai ogoh-ogoh dan pawai budaya Jawa Barat di Cimahi, 10 Maret 2024. Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Cimahi menggelar pawai budaya dan pawai ogoh-ogoh sebagai bagian dari perayaan Hari Raya Nyepi tahun caka 1946 atau 11 Maret 2024. TEMPO/Prima Mulia
Arti Rahajeng Rahina Nyepi dan Maknanya yang Mendalam

Kalimat rahajeng rahina Nyepi sering diucapkan saat Nyepi. Kalimat ini memiliki makna yang bagus. Lalu, apa arti rahajeng rahina Nyepi?