Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jelang Nyepi, Umat Hindu Kaharingan Kalteng Upacara Memapas Lewu

image-gnews
Umat Hindu membawa rerontek, tedung, dan beberapa perangkat sembahyang saat upacara Melasti menyambut Hari Raya Nyepi di Pura Giri Indra Lokha, Jambi, 26 Maret 2017. Kegiatan tersebut bertujuan mensucikan diri dan perangkat sembahyang menyambut Tahun Baru Saka 1939. ANTARA FOTO
Umat Hindu membawa rerontek, tedung, dan beberapa perangkat sembahyang saat upacara Melasti menyambut Hari Raya Nyepi di Pura Giri Indra Lokha, Jambi, 26 Maret 2017. Kegiatan tersebut bertujuan mensucikan diri dan perangkat sembahyang menyambut Tahun Baru Saka 1939. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Palangkaraya - Sejumlah sesaji seperti kepala kerbau yang dibalut kain putih, ayam,  bunga dan tak lupa sebilah mandau, pedang khas Suku Dayak, Senin pagi tadi, 27 Maret 2017, tertata rapi. 

Dihadapannya sebuah lubang berukuran sedang sekitar 50 cm x 50 cm sudah dipersiapkan yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menanam kepala kerbau. Para balian (semacam pendeta) Hindu Kaharingan nampak melantunkan ayat-ayat suci. Tak ketinggalan ratusan umat Hindu Dharma juga nampak berbaur.

Baca pula:

Hari Raya Nyepi, Ribuan Umat Hindu Surabaya Melasti di ...

Pagi itu Umat Hindu Kaharingan memang tengah melakukan upacara Mamapas Lewu . Secara harafiah kegiatan  tersebut dapat diartikan sebagai upacara untuk membersihkan diri dan lingkungan dari dari hal-hal yang buruk dan jahat. Kegiatan ini memang selalu diperingati setiap tahun dalam rangka menyambut  Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939.

Menurut Parada, Ketua Agama Hindu Kaharingan Kota Palangkaraya menjelaskan, memang dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi mereka selalu mengadakan upacara Memapas Lewu. Kegiatan ini dilakukan rutin setiap tahun.

Baca juga:

Umat Hindu Penjuru Nusantara Sambut Hari Raya Nyepi

"Upacara ini dimaksudkan untuk  pembersihan hal-hal yang tidak baik, menetralisir pengaruh-pengaruh yang tidak baik menjadi baik. Artinya ditahun baru ini kita menyambutnya dengan antusias  dan berubah menjadi baru, sementara yang  tak baik kita tinggalkan," kata dia.

Tujuannya, selain memberikan persembahan kepada roh leluhur seperti ogoh-ogoh dan gambaran hal-hal yang tidak baik dihilangkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Silakan baca:

Lebih dari 5000 Polisi Amankan Bali Saat Hari Raya Nyepi

Dijelaskannya, memang setelah Kaharingan berintegrasi dengan Hindu Dharma pada 1980, upacara yang ada di Kalteng ini diakui sebagai upacara Hindu dan mereka menerimanya.

"Yang membedakan ritual hindu Dharma dan Hindu Kaharingan kalau kita lihat seperti sarana upacara itu hampir sama, cuma bentuk dan ragamnya saja yang berbeda, tapi tujuannya sama," ujarnya.

Contoh ragam yang berbeda seperti sesaji pada Hindu Dharma ada bunga dan macam-macam makanan, ayam yang masih ada bulunya. "Intinya darah pendinginan itu intinya sama,"terangnya.

Sementara itu Ketua  Parisada Hindu Dharma Indonesia Kalteng Nyoman Sudyana menjelaskan, upacara tawur itu adalah untuk keseimbangan dunia dan segala hal-hal yang buruk diseluruh penjuru ini akan diubah menjadi hal-hal yang baik.

"Tadi kita melaksanakan upacara memapas lewu oleh Hindu Kaharingan dan Tawur oleh Hindu dharma. Kita tak masalah dilakukan secara bersaman karena intinya sama yakni menginginkan kedamaian," ujarnya.

KARANA WW

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menyentuh 3,45 Meter, Banjir di Kalimantan Tengah Berangsur Surut

12 hari lalu

Dua warga menggunakan perahu saat keluar rumahnya yang terendam banjir di Desa Sungai Rangas Ulu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Ahad, 5 Maret 2023. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar mencatat sejak 25 Februari hingga 4 Maret 2023, sebanyak 65.784 jiwa dan 17.257 rumah di 99 desa dan kelurahan terdampak banjir di Kabupaten Banjar. ANTARA/Bayu Pratama S
Menyentuh 3,45 Meter, Banjir di Kalimantan Tengah Berangsur Surut

Banjir di Kabupaten Barito Selatan mencapai 3,45 meter. Pemerintah Kota Palangkaraya mulai memberi bantuan kepada warga korban banjir.


Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

14 hari lalu

Ratna Sarumpaet diberhentikan pecalang karena keluar rumah saat Hari Raya Nyepi di Bali, Senin, 11 Maret 2024. Instagram/Planet Denpasar/Jurnalis Rakyat
Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

Ratna Sarumpaet menggunakan mobil saat perayaan Nyepi di Bali pada Senin, 11 Maret 2024, aksinya tersebut kemudian diingatkan pecalang setempat.


Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

16 hari lalu

Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi jalan tol Bali Mandara saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 di Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Senin, 11 Maret 2024. Pengamanan yang dilakukan oleh Pecalang di seluruh desa adat di Bali tersebut untuk menjamin keamanan dan kelancaran umat Hindu yang menjalani catur brata penyepian atau tidak menyalakan api (amati geni), tidak berpergian (amati lelungan), tidak bersenang-senang (amati lelanguan), dan tidak bekerja (amati karya) selama 24 jam. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

Umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1946 pada hari ini, Senin, 11 Maret 2024.


Menko PMK Muhadjir Effendy Hadiri Upacara Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi di Candi Prambanan

16 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy menghadiri Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan, Yogyakarta, Ahad, 10 Maret 2024. Foto: Istimewa
Menko PMK Muhadjir Effendy Hadiri Upacara Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi di Candi Prambanan

Upacara Tawur Agung Kesanga dihadiri Menko PMK Muhadjir Effendy di Candi Prambanan sehari sebelum Hari Raya Nyepi.


Terkini: Insiden Pilot Batik Air Tertidur Pernah Dialami Ethiopian Airlines, Mulai 10 Maret Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi

16 hari lalu

Armada baru batik Air jenis Airbus A320 Neo di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis, 6 Februari 2020. Jangkauan jarak pesawat digadang-gadang lebih jauh 900 kilometer ketimbang pesawat sebelumnya. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Terkini: Insiden Pilot Batik Air Tertidur Pernah Dialami Ethiopian Airlines, Mulai 10 Maret Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi

Insiden mirip pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur pulas selama setengah jam, juga pernah dialami maskapai Ethiopian Airlines dua tahun lalu.


Hingga H-1 Nyepi, Jasa Marga Catat 520 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

16 hari lalu

Sejumlah kendaraan pemudik melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek di Kabupaten Karawang , Jawa Barat, Sabtu 23 Desember 2023. PT Jasa Marga mencatat volume lalu lintas kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek pada libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 meningkat 23,52 persen dibandingkan hari biasa . ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Hingga H-1 Nyepi, Jasa Marga Catat 520 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 520.890 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-3 hingga H-1 Hari Raya Nyepi 2024 atau pada Jumat-Minggu, 8 hingga 10 Maret 2024.


Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

17 hari lalu

Umat Hindu membasuh kaki sembari memanggul sesajen untuk persembahan pada ritual Melasti di Pura Melasti Pantai Dupa, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 10 Maret 2024. Upacara Melasti yang digelar sehari menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 itu untuk meningkatkan Sradha dan Bhakti kepada para Dewata manifestasi Tuhan Yang Maha Esa, untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan papa klesa, dan mencegah kerusakan alam. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

Nyepi bermakna sebagai hari kebangkitan, pembaharuan, toleransi, hingga kedamaian. Kenali tradisi Hari Raya Nyepi dalam berikut ini.


Arti Rahajeng Rahina Nyepi dan Maknanya yang Mendalam

17 hari lalu

Sejumlah penari meramaikan pawai ogoh-ogoh dan pawai budaya Jawa Barat di Cimahi, 10 Maret 2024. Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Cimahi menggelar pawai budaya dan pawai ogoh-ogoh sebagai bagian dari perayaan Hari Raya Nyepi tahun caka 1946 atau 11 Maret 2024. TEMPO/Prima Mulia
Arti Rahajeng Rahina Nyepi dan Maknanya yang Mendalam

Kalimat rahajeng rahina Nyepi sering diucapkan saat Nyepi. Kalimat ini memiliki makna yang bagus. Lalu, apa arti rahajeng rahina Nyepi?


Presiden Jokowi: Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Warsa Anyar Caka 1946

17 hari lalu

Tangkapan layar - Akun instagram @jokowi memposting ucapan Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Warsa Anyar Caka 1946 dilansir di Jakarta, Senin (11/3/2024). (ANTARA/Andi Firdaus).
Presiden Jokowi: Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Warsa Anyar Caka 1946

Jokowi mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi 2024 kepada umat Hindu lewat akun Instagram.


Makna Hari Nyepi, Salah Satunya untuk Melepas Sifat Serakah

17 hari lalu

Sejumlah Pecalang berjaga di ruas jalan menuju permukiman umat Hindu saat Hari Raya Nyepi 2024 di Lingkungan Karang Lelede, Mataram, NTB, Senin, 11 Maret 2024. Sejumlah ruas jalan yang menuju permukiman umat Hindu di Mataram ditutup pada Hari Raya Nyepi tahun Saka 1946 saat umat Hindu di Lombok menjalani ritual catur tapa brata penyepian yang dimulai Senin pagi (11/3) pukul 06.00 WITA hingga Selasa (12/3) pukul 06.00 WITA. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Makna Hari Nyepi, Salah Satunya untuk Melepas Sifat Serakah

Nyepi menjadi momen sakral bagi umat hindu untuk merenung dan memohon ampunan. Ketahui makna Hari Nyepi dan aturannya berikut ini.