Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketika Pesantren Yogyakarta Belajar Kesehatan Reproduksi

image-gnews
Ilustrasi dokter/kesehatan. Pixabay.com
Ilustrasi dokter/kesehatan. Pixabay.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fatayat Nahdatul Ulama bersama aktivis Organisasi non-pemerintah, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia atau PKBI menembus ponpes untuk sosialisasi kesehatan reproduksi remaja. Santri 14 pondok pesantren di Daerah Istimewa Yogyakarta kini mulai mengenal pentingnya kesehatan reproduksi remaja.

Koordinator Bidang Organisasi dan Pengkaderan Fatayat DIY, Uqbah Fahira, mengatakan pesantren selama ini dikenal sebagai tempat belajar yang punya banyak aturan. Padahal, ada banyak santri yang ingin mengakses informasi tentang kesehatan reproduksi. Selama ini, informasi yang mereka dapatkan sebatas dari kawan ke kawan.

Baca: Apa Peran Andi Narogong dalam Kasus E-KTP?

Uqbah bersama aktivis PKBI kemudian datang ke pesantren menemui pengasuh pondok pesantren untuk memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi. Sebanyak 14 pesantren terbuka. Di antaranya Pesantren Pandanaran di Sleman. Kesempatan itu tidak disia-siakan. September 2016, mereka memulai sosialisasi kepada santri yang rata-rata berumur 16-17 tahun. Hingga kini, sosialisasi itu berjalan. Setidaknya terdapat rata-rata 100 santri di setiap pesantren yang menerima sosialisasi itu.

“Sosialisasi seputar bagaimana menjaga kebersihan genital,” kata Uqbah, Ahad, 26 Maret 2017.

Direktur Eksekutif PKBI DIY, Gama Triono mengatakan kesehatan reproduksi di pesantren penting untuk memastikan informasi didapatkan seluruh remaja. Sekolah menjadi ruang yang strategis untuk pendidikan kesehatan reproduksi. Pesantren dikenal sebagai ruang pendidikan yang memberikan porsi pendidikan agama lebih besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Pendidikan kesehatan reproduksi di pesantren membekali santri tentang ilmu kesehatan reproduksi, gender, dan seksualitas yang selama ini dibatasi oleh ajaran agama,” kata Gama.

Baca: Hoax Penculikan Anak, Polisi: Pelaku Penyebar Isu Terorganisir

Para peneliti kesehatan reproduksi menyebutkan jumlah remaja yang menikah usia dini masih tinggi. Hasil Survei Penduduk Antar Sensus pada 2015 menunjukkan terdapat 1,5 juta penduduk usia 15-19 tahun yang menikah dan bercerai. Mereka tinggal di perdesaan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Paling banyak pernikahan usia dini tersebar di daerah pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Timur.

Dampak dari pernikahan usia dini adalah potensi kematian untuk ibu hamil maupun anaknya. Koordinator kegiatan temu remaja dari Johns Hopkins Centre for Communication Program, Eddy Hasmi, mengatakan pusat kesehatan reproduksi pemerintah maupun organisasi non-pemerintah belum menjangkau remaja secara merata di perdesaan.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

2 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

13 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

17 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

37 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

43 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

44 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

49 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

52 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

58 hari lalu

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.