Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

image-gnews
Ilustrasi - Hutan (Mengapa Kita Butuh Hutan?). dok. KOMUNIKA ONLINE
Ilustrasi - Hutan (Mengapa Kita Butuh Hutan?). dok. KOMUNIKA ONLINE
Iklan

TEMPO.CO, Martapura - Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan Hanif Faisol Nurofiq mengaku kesulitan menetapkan hutan adat atau tanah ulayat. Kebijakan pemerintah itu terbentur kebiasaan masyarakat adat di Provinsi Kalimantan Selatan.

Menurut Hanif, syarat utama penetapan hutan adat adalah tanah harus milik komunal masyarakat adat, bukan kepemilikan pribadi walaupun sudah bermukim turun-temurun. ”Di Kalimantan Selatan tidak ada tanah komunal,” kata Hanif seusai peringatan Hari Bakti Rimbawan di Taman Hutan Rakyat Sultan Adam, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Sabtu, 25 Maret 2017.

Baca:
Empat Kementerian Selesaikan Masalah Hutan Adat
Menteri Siti Siapkan Strategi Penyelesaian Hutan

Menurut Hanif, warga adat Kalimantan Selatan biasa berladang berpindah secara pribadi. Jadi ketika tanah itu sudah digunakan si A, orang akan mengingat tanah itu selamanya milik si A. “Saat orang lain mau menggarap (tanah), enggak bisa.”

Sebab itu, ia berusaha membuat aturan dengan konsep kepemilikan hutan dalam bentuk lain. Di antaranya hutan desa, hutan kemasyarakatan, hutan kemitraan, dan hutan tanaman rakyat yang bermuara terhadap kesejahteraan masyarakat adat. “Regulasi ini mendekati hutan adat. Kalau memang hutan adat enggak ada, jangan diada-adakan.”

Hanif mengklaim strategi ini solusi jitu di tengah upaya masyarakat adat Dayak Meratus yang menuntut pengakuan hutan adat. Sebab, kata dia, masyarakat adat tidak bisa memaksakan kehendak yang kontradiktif atas fakta di lapangan. Ia khawatir jika memaksakan konsep masyarakat adat dipaksakan ada akan muncul raja-raja kecil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:
Masuk 4 Besar Survei Indo Barometer, Dedi Mulyadi Bersyukur
Rieke Diah Usulkan Proyek Kereta Cepat Dihentikan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan masyarakat adat di Kalimantan Selatan mesti sukses mengelola konsep kehutanan sosial. Menurut Siti, hutan sosial merupakan keinginan Presiden Joko Widodo agar masyarakat adat bisa mengakses hutan sebagai ladang berbisnis dengan pola manajemen selevel korporasi.

“Presiden minta kami tidak lagi dinilai memihak korporat, tapi harus betul-betul untuk rakyat, dikasih ke rakyat,” kata Siti Nurbaya. Ia meminta para rimbawan dan kelompok kerja hutan sosial mempercepat implementasi itu demi mendongkrak kesejahteraan warga adat. Ia menuturkan penetapan hutan adat memang baru sekitar 13 ribu hektare, dan 56 ribu hektare lainnya sedang proses verifikasi.

DIANANTA P. SUMEDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan pandangannya dengan latar belakang rivalnya, Muhaimin Iskandar saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. ANTARA/M Risyal Hidayat
Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.


Ketua PKK Kalsel Lanjutkan Program Prioritas

3 November 2021

Ketua Umum TP PKK, Ny Tri Tito Karnavian, bersama Hj Raudatul Jannah Sahbirin Noor, yang secara resmi menjabat Ketua TP PKK Prov Kalsel, Masa Bakti 2021-2024.
Ketua PKK Kalsel Lanjutkan Program Prioritas

Mendagri meminta Gubernur Kalsel, agar dapat mendukung kegiatan PKK untuk menuntaskan stunting, meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, serta penanganan pandemi.


Gencarkan Vaksinasi di Kalsel, Paman Birin Blusukan ke Desa

18 Oktober 2021

Gencarkan Vaksinasi di Kalsel, Paman Birin Blusukan ke Desa

Jumlah penerima vaksin di Kalsel melampaui target, tembus diangka 67.510 orang dari target awal minimal 10 ribu.


Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

30 Oktober 2017

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri KLH Siti Nurbaya (kedua kanan) dan Mendagri Tjahjo Kumolo (kedua kiri) menyerahkan Surat Keputusan Pengakuan Hutan Adat kepada perwakilan Masyarakat Hukum Adat (MHA) Pandumaan Sipituhuta Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumut, James Sinambela (kiri) pada acara Pencanangan Pengakuan Hutan Adat Tahun 2016 di Istana Negara, Jakarta, 30 Desember 2016. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

Siti Nurbaya mengatakan ada berbagai alasan kenapa mengejar target 12,7 juta hektar hutan sosial sesuai Nawa Cita bukanlah kerja yang ringan.


Kampanye Makan Ikan, KKP Gandeng Santri Kalimantan Selatan

26 September 2017

Nelayan menata hasil tangkapan ikan tuna ke atas Dermaga Pelelangan Ikan Tappa, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Minggu (24/9). Produksi ikan tuna Sulawesi Selatan rata-rata pertahun mencapai 50 ribu ton. TEMPO/Fahmi Ali
Kampanye Makan Ikan, KKP Gandeng Santri Kalimantan Selatan

BKIPM merangkul kalangan santri di Pondok Pesantren Darussalam, Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.


KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

23 Agustus 2017

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kedua kanan) berjalan bersama Dirut Tidar Kerinci Agung Hashim Djojohadikusumo (kanan) saat peresmian Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) di Dharmasraya, Sumatera Barat, 29 Juli 2017. Dalam acara tersebut, Tidar Kerinci Agung melepas Harimau Sumatera bernama Leony ke enklosur PR-HSD. ANTARA FOTO
KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar upaya itu tetap mengacu pada prinsip pembangunan dan kelestarian.


Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

16 Agustus 2017

Alat berat membersihkan puing bangunan rumah semi permanen para penambang yang terbakar di daerah aliran sungai Anahoni kawasan pertambangan emas ilegal Gunung Botak, Pulau Buru, Maluku, 18 November 2015. Setelah tambang emas ilegal di gunung Botak ditutup pada hari Sabtu (14/11), pemerintah daerah setempat berencana membangun tambang emas legal di kawasan tersebut. ANTARA/Jimmy Ayal
Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

WALHI menyoroti tumpang tindih kebijakan kawasan hutan dan aktivitas pertambangan berikut dampaknya bagi masyarakat.


Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

2 Agustus 2017

Presiden Jokowi bersiap memimpin rapat terbatas tentang perkembangan implementasi program pengentasan kemiskinan di Kantor Presiden, Jakarta, 25 Juli 2017. ANTARA/Puspa Perwitasari
Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

Jokowi ingin pengelolaan hutan dilakukan dengan menerapkan terobosan sehingga bisa mendukung perekonomian warga sekitar dan ekonomi nasional.


Pemindahan Ibu Kota, Kalsel Tawarkan Tanah Bumbu dan Kotabaru

13 Juli 2017

Ilustrasi kota Jakarta. Getty Images/ROMEO GACAD
Pemindahan Ibu Kota, Kalsel Tawarkan Tanah Bumbu dan Kotabaru

Terkait dengan pemindahan ibu kota, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengusulkan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.


Selain Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan Siap Jadi Ibu Kota

10 Juli 2017

Denyut aktivitas bongkar muat logistik curah di Terminal Martapura Baru, Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin. TEMPO/ Diananta P. Sumedi
Selain Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan Siap Jadi Ibu Kota

Menurut Abdul Haris, Presiden Joko Widodo dan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, sudah saling singgung wacana pemindahan ibu kota.