Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nyepi, Desa Adat di Bali Siapkan Ogoh-ogoh Bersensor Suara  

image-gnews
Ogoh-ogoh dengan teknologi sensor bunyi kreasi pemuda Sekaa Teruna Dharma Laksana, Banjar Kaja, Desa Adat Panjer, Denpasar. TEMPO/BRAM SETIAWAN
Ogoh-ogoh dengan teknologi sensor bunyi kreasi pemuda Sekaa Teruna Dharma Laksana, Banjar Kaja, Desa Adat Panjer, Denpasar. TEMPO/BRAM SETIAWAN
Iklan

TEMPO.CO, Denpasar - Sekilas, tak ada yang istimewa dari empat ogoh-ogoh dalam satu rangkaian bertema Garuda Rijasa. Namun ogoh-ogoh kreasi pemuda Sekaa Teruna Dharma Laksana, Banjar Kaja, Desa Adat Panjer, Denpasar, itu mampu bergerak otomatis menggunakan teknologi sensor suara, melalui bunyi gamelan.

Rangkaian alat yang mampu menggerakkan ogoh-ogoh itu dirancang oleh Made Dwi Krisna Putra, 21 tahun. "Konsep sudah dibicarakan tahun lalu. Pembuatan tiga bulan dimulai awal tahun ini bulan Januari," katanya, Rabu, 22 Maret 2017. Ogoh-ogoh tersebut akan diarak keliling desa saat malam pengerupukan, satu hari menjelang perayaan Nyepi.

Ogoh-ogoh itu bisa menoleh, berkedip, dan berputar setengah lingkaran. Dwi menjelaskan, lebih dari 25 kabel yang menghubungkan aliran penggerak bagian ogoh-ogoh, yaitu power windo (leher, pinggang), wiper (mulut, sayap, ekor), dan servo (kedipan mata).

Ada empat pemuda yang terlibat dalam konsep perancangan ogoh-ogoh tersebut. Dwi bertugas sebagai mekanik dan perancang elektrik, dua orang bertugas merancang anatomi, dan satu orang untuk menangani konstruksi.

"Ini empat orang arsitek inti, kalau jumlah semua remaja yang mengerjakan berjumlah 200 orang," ujar mahasiswa semester enam Jurusan Teknik Elektro, Universitas Udayana itu.

Bahan-bahan untuk membuat ogoh-ogoh setinggi 5x4 meter itu tidak berbeda dengan yang lain, yakni bambu, kertas, kardus bekas, kain, dan kapas. Tetapi ada penambahan besi, kawat, kabel, lampu, dan bearing yang berfungsi sebagai penunjang gerakan dari ogoh-ogoh. Sedangkan alat yang dirancang untuk menggerakan ogoh-ogoh hanya berukuran 50x25 sentimeter.

"Biaya keseluruhan pembuatan ogoh-ogoh ini Rp. 28 juta. Khusus pembuatan alat kontrol yang saya rakit sendiri total Rp. 5 juta," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Dwi, ogoh-ogoh yang dibuat tahun ini merupakan pengembangan dari gagasan pada 2016. Menjelang Nyepi tahun lalu, ia merancang ogoh-ogoh bertema Sang Tiga Bucari yang bisa digerakkan menggunakan android melalui bluetooth. "Kami banyak dapat sindiran tahun lalu, sering dibilang itu ogoh-ogoh atau robot. Ya, karena memang cara kerja gerak persis kayak robot," katanya.

Dari sindiran itulah Dwi mulai mengkreasikan teknologi sensor suara. Biasanya ogoh-ogoh digerakkan dengan cara digoyang-goyangkan oleh orang-orang yang mengarak sambil diiringi suara gamelan Bali. Bagi dia, walaupun ogoh-ogoh karyanya menggunakan sistem teknologi canggih, tetapi tidak boleh kehilangan unsur tradisional.

"Kami ingin maju dengan teknologi. Maka ilmu yang dipelajari di kampus saya bawa ke organisasi banjar (sekaa teruna)," ucapnya.

Dwi menjelaskan sensor suara dibuat khusus hanya untuk merespon bunyi gamelan yang dimainkan oleh rekan-rekannya saja. Namun bukan hanya bunyi, tetapi juga irama dan tempo. "Ada sensor frekuensi yang sudah diatur, supaya pada saat arak-arakan tidak terpengaruh dengan suara gamelan lain," katanya.

BRAM SETIAWAN

Video Terkait:
Kirab Ogoh-ogoh Sedot Antusiasme Warga Yogyakarta
Umat Hindu Lakukan Ritual Melasti di Jolotundo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

36 hari lalu

Ratna Sarumpaet diberhentikan pecalang karena keluar rumah saat Hari Raya Nyepi di Bali, Senin, 11 Maret 2024. Instagram/Planet Denpasar/Jurnalis Rakyat
Langgar Aturan Nyepi Ratna Sarumpaet Dihentikan Pecalang, Begini Syarat Menjadi Pecalang

Ratna Sarumpaet menggunakan mobil saat perayaan Nyepi di Bali pada Senin, 11 Maret 2024, aksinya tersebut kemudian diingatkan pecalang setempat.


Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

39 hari lalu

Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi jalan tol Bali Mandara saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 di Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Senin, 11 Maret 2024. Pengamanan yang dilakukan oleh Pecalang di seluruh desa adat di Bali tersebut untuk menjamin keamanan dan kelancaran umat Hindu yang menjalani catur brata penyepian atau tidak menyalakan api (amati geni), tidak berpergian (amati lelungan), tidak bersenang-senang (amati lelanguan), dan tidak bekerja (amati karya) selama 24 jam. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Hari Raya Nyepi 2024, Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Tutup Sementara

Umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1946 pada hari ini, Senin, 11 Maret 2024.


Menko PMK Muhadjir Effendy Hadiri Upacara Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi di Candi Prambanan

39 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy menghadiri Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan, Yogyakarta, Ahad, 10 Maret 2024. Foto: Istimewa
Menko PMK Muhadjir Effendy Hadiri Upacara Tawur Agung Kesanga Hari Raya Nyepi di Candi Prambanan

Upacara Tawur Agung Kesanga dihadiri Menko PMK Muhadjir Effendy di Candi Prambanan sehari sebelum Hari Raya Nyepi.


Terkini: Insiden Pilot Batik Air Tertidur Pernah Dialami Ethiopian Airlines, Mulai 10 Maret Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi

39 hari lalu

Armada baru batik Air jenis Airbus A320 Neo di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis, 6 Februari 2020. Jangkauan jarak pesawat digadang-gadang lebih jauh 900 kilometer ketimbang pesawat sebelumnya. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Terkini: Insiden Pilot Batik Air Tertidur Pernah Dialami Ethiopian Airlines, Mulai 10 Maret Barang Impor Bawaan Penumpang Dibatasi

Insiden mirip pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur pulas selama setengah jam, juga pernah dialami maskapai Ethiopian Airlines dua tahun lalu.


Hingga H-1 Nyepi, Jasa Marga Catat 520 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

39 hari lalu

Sejumlah kendaraan pemudik melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek di Kabupaten Karawang , Jawa Barat, Sabtu 23 Desember 2023. PT Jasa Marga mencatat volume lalu lintas kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek pada libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 meningkat 23,52 persen dibandingkan hari biasa . ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Hingga H-1 Nyepi, Jasa Marga Catat 520 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 520.890 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-3 hingga H-1 Hari Raya Nyepi 2024 atau pada Jumat-Minggu, 8 hingga 10 Maret 2024.


Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

39 hari lalu

Umat Hindu membasuh kaki sembari memanggul sesajen untuk persembahan pada ritual Melasti di Pura Melasti Pantai Dupa, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 10 Maret 2024. Upacara Melasti yang digelar sehari menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 itu untuk meningkatkan Sradha dan Bhakti kepada para Dewata manifestasi Tuhan Yang Maha Esa, untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan papa klesa, dan mencegah kerusakan alam. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Rangkaian Tradisi Hari Raya Nyepi yang Sakral dan Penuh Makna

Nyepi bermakna sebagai hari kebangkitan, pembaharuan, toleransi, hingga kedamaian. Kenali tradisi Hari Raya Nyepi dalam berikut ini.


Arti Rahajeng Rahina Nyepi dan Maknanya yang Mendalam

39 hari lalu

Sejumlah penari meramaikan pawai ogoh-ogoh dan pawai budaya Jawa Barat di Cimahi, 10 Maret 2024. Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Cimahi menggelar pawai budaya dan pawai ogoh-ogoh sebagai bagian dari perayaan Hari Raya Nyepi tahun caka 1946 atau 11 Maret 2024. TEMPO/Prima Mulia
Arti Rahajeng Rahina Nyepi dan Maknanya yang Mendalam

Kalimat rahajeng rahina Nyepi sering diucapkan saat Nyepi. Kalimat ini memiliki makna yang bagus. Lalu, apa arti rahajeng rahina Nyepi?


Presiden Jokowi: Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Warsa Anyar Caka 1946

39 hari lalu

Tangkapan layar - Akun instagram @jokowi memposting ucapan Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Warsa Anyar Caka 1946 dilansir di Jakarta, Senin (11/3/2024). (ANTARA/Andi Firdaus).
Presiden Jokowi: Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Warsa Anyar Caka 1946

Jokowi mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi 2024 kepada umat Hindu lewat akun Instagram.


Makna Hari Nyepi, Salah Satunya untuk Melepas Sifat Serakah

39 hari lalu

Sejumlah Pecalang berjaga di ruas jalan menuju permukiman umat Hindu saat Hari Raya Nyepi 2024 di Lingkungan Karang Lelede, Mataram, NTB, Senin, 11 Maret 2024. Sejumlah ruas jalan yang menuju permukiman umat Hindu di Mataram ditutup pada Hari Raya Nyepi tahun Saka 1946 saat umat Hindu di Lombok menjalani ritual catur tapa brata penyepian yang dimulai Senin pagi (11/3) pukul 06.00 WITA hingga Selasa (12/3) pukul 06.00 WITA. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Makna Hari Nyepi, Salah Satunya untuk Melepas Sifat Serakah

Nyepi menjadi momen sakral bagi umat hindu untuk merenung dan memohon ampunan. Ketahui makna Hari Nyepi dan aturannya berikut ini.


Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

39 hari lalu

Prajurit Bregada berjaga saat Nyepi di Candi Prambanan Yogyakarta Senin, 11 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.