TEMPO.CO, Bandung - Sekitar 80 orang melakukan aksi solidaritas untuk petani dan warga Kendeng, yang sedang berjuang menolak pembangunan pabrik baru PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah. Dalam aksi di depan Gedung Sate, Bandung, Kamis sore, 23 Maret 2017 itu, sekaligus dipanjatkan doa bersama untuk almarhumah Patmi, 45 tahun, peserta aksi Dipasung Semen yang wafat, Selasa, 21 Maret lalu.
Aksi solidaritas petani Kendeng tersebut merupakan bagian dari aksi Kamisan yang rutin digelar seniman Wanggi Hoed. Peserta aksi tersebut terdiri atas aktivis, seniman Bandung, dan mahasiswa dari berbagai kampus. Tak lupa, payung hitam dan spanduk menyertai jalannya aksi.
Baca juga:
Keseharian Demo Para Petani Kendeng, Suara Aksi Semen Kaki
Direktur Lembaga Bantuan Hukum Bandung Willy Hanafi mengatakan gugurnya salah satu warga Kendeng merupakan bagian dari perjuangan untuk mempertahankan hak hidup mereka. Dalam orasinya, ia mengajak hadirin mendukung warga Kendeng yang menolak perampasan ruang hidup. "Mereka tidak sendiri karena kita adalah bagian dari Kendeng," ujarnya.
Patmi merupakan seorang petani di pegunungan Kendeng, Jawa Tengah, yang ikut melakukan aksi Dipasung Semen. Ia wafat pada Selasa, 21 Maret 2017, pukul 02.55, setelah ikut aksi menolak kehadiran pabrik baru PT Semen Indonesia di Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah.
Baca pula:
Patmi, Petani Kendeng Peserta Aksi Dipasung Semen Meninggal Dunia
Patmi dan puluhan peserta lain menyemen kaki mereka di depan Istana Kepresidenan. Ketika bersiap pulang bersama warga Kendeng lain, Patmi mengeluh badannya tidak enak, lalu muntah dan kejang.
Nyawanya tak tertolong meskipun dokter pendamping peserta aksi melarikannya ke Rumah Sakit Carolus. Dokter menduga Patmi meninggal karena serangan jantung. Jenazah Patmi dimakamkan di Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, 21 Maret.
Keberadaan pabrik semen baru itu mengundang kontroversi. PT Semen Indonesia ingin menambang batuan karst atau kapur sebagai bahan utama produknya. Namun sebagian warga menolak karena khawatir kekurangan pasokan air dari daerah karst yang ditambang. Aksi solidaritas petani Kendeng di Bandung tersebut untuk memberikan dukungan terhadap perjuangan mereka.
ANWAR SISWADI