TEMPO.CO, Subang - Plt. Bupati Subang, Jawa Barat, Imas Aryumningsih, mengundang para "begawan" sumber daya manusia asli Subang yang berdomisili di luar daerahnya untuk berperanserta memberikan sumbang saran buat pembangunan Subang.
"Berikan kami saran dan masukan buat kepentingan pembangunan Subang ke depan," ujar Imas dihadapan ratusan purnabhakti PNS dan alumni SMAN 1 Subang, di pendopo rumah dinas Bupati Subang, Rabu lalu, 22 Maret 2017.
Baca juga:
Pemborong Nakal di Subang Bakal Diumumkan di Media Massa
Subang, ujar Imas, saat ini, memiliki sejumlah megaproyek pembangunan yang menuntut putera-puteri daerahnya ikut mewarnainya. "Megaproyek tersebut yakni pelabuhan internasional Patimban, waduk Sadawarna dan kawasan industri," ujarnya.
Arifin, salah seorang lulusan SMAN 1 Subang yang kini menjadi pakar foto udara dan drone, mengatakan bahwa daerahnya merupakan potensi kekayaan sumber daya yang komplit.
"Terus terang saya gregetn pingin Subang maju. Saya usulkan supaya pemkab melakukan pembenahan tata ruang wilayah sesuai peruntukanya," ujarnya. "Dan, kami siap bantu."
Baca pula:
Subang Bangun Musem Multimedia Digital Senilai Rp 5 Miliar
Ada pun, Prof Dr Slamet Ibrahim, "urang Subang" yang kini menjadi Guru Besar di Institut Teknologi Bandung (ITB), mengusulkan agar terus menggenjot sektor pariwisata syariah (halal) sebaga daya tariknya.
"Sebab, pariwisata Subang itu sudah mendunia," ujarnya. Pola pengembangan pariwisata halal diusulkannya agar para pelancong yang datang, terutama pelancong asing, tidak membuat persoalan yang bertentangan dengan masalah agama, etika dan kebudayaan yang hidup di setiap wilayah destinasi pariwisata.
Ada pun, Dr. Dadan Kuswara, pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Bandung, meminta agar pembangunan megaproyek pelabuhan internasional Patimban, tidak diswastinasi seluruhnya.
"Pemkab harus memiliki saham di sana. Caranya, misalnya degan membangun pergudangan dan membangun fasilitas destinasi pariwisata bahari yang komprehensif," ujar Dadan.
NANANG SUTISNA