TEMPO.CO, Jakarta – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya Patmi, salah satu petani di pegunungan Kendeng peserta Aksi Dipasung Semen 2 di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Agung Wiharto memimpin doa sebelum memulai konferensi pers tentang pembangunan pabrik semen di Rembang. Dia mengajak wartawan berdoa untuk Patmi, Rabu, 22 Maret 2017.
Baca: Polemik Semen Rembang, Direktur PT Semen Indonesia Bicara Ini
Usai berdoa bersama, Direktur Utama PT Semen Indonesia Rizkan Chandra juga menyampaikan hal serupa. “Saya mewakili keluarga besar Semen Indonesia, kami turut berduka cita dan berbelasungkawa atas meninggalnya Bu Patmi, warga Pati, kemarin,” kata dia di kantornya, The East Tower lantai 18, Jakarta.
“Kita mendoakan beliau, almarhumah khusnul khotimah dan juga kita berdoa semoga ini menjadi hikmah bagi kita semua dan tidak terulang kembali ke depannya,” imbuh Rizkan.
Patmi, 48 tahun, petani asal Kabupaten Pati, mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta Pusat, sekitar pukul 02.55, Selasa, 21 Maret 2017. Patmi mengikuti aksi dipasung semen jilid II yang diadakan pekan lalu.
Simak: Tragedi Kendeng, Pakar Hukum Sarankan Ini Jadi Solusi
Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Muhammad Isnur tak menyangka ajal menjemput Patmi. Menurut dia, Patmi dinyatakan sehat. Ketika ikut aksi dia tampak ceria dan ikut bernyanyi bersama.
Setelah ikut aksi seharian, ujar Isnur, Patmi ke kamar mandi pada pukul 02.30. Dia berencana membersihkan diri. Namun, di tengah-tengah mandi, tiba-tiba Patmi berteriak. Dia mengeluh sakit di bagian dada.
Dokter Herlina, salah satu dokter yang mendampingi peserta aksi, sempat meminta Patmi duduk. Saat itu juga, Patmi muntah-muntah. Karena kondisinya memburuk, Patmi dilarikan ke rumah sakit terdekat, RS St. Carolus.
Lihat: Begini Sosok Patmi di Mata Peserta Aksi Dipasung Semen
Tiba di rumah sakit, dokter menyatakan Patmi meninggal. "Dokter yang menerima menyatakan Ibu Patmi dinyatakan mengalami sudden death atau istilahnya kematian mendadak. Detailnya tidak kami dapatkan. Namun dokter Herlina menjelaskan, ada dugaan serangan jantung. Itu dugaan yang kami temukan," tutur Isnur.
Setelah dinyatakan tak bernyawa, Patmi dibawa ke kampung halamannya di Pati, Jawa Tengah, pada pukul 09.00 didampingi dokter dan YLBHI.
REZKI ALVIONITASARI | LARISSA HUDA