INFO JABAR - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendorong keterlibatan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam komunitas intelijen daerah. Tujuannya agar informasi-informasi dapat direspons secara cepat dan tepat.
Hal tersebut dikatakan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar saat menjadi Inspektur Upacara dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ke-67 dan Satuan Perlindungan Masyarakat ke-55 tingkat Provinsi Jawa Barat, di Lapangan Ranggajati, Cirebon, Rabu, 22 Maret 2017. “Pesan Menteri Dalam Negeri minimal ada dua hal. Satu sikap ‘dilayani’ harus diubah ke ‘melayani’, dan kedua bagaimana kalau Satpol PP menjadi anggota komunitas intelijen daerah, mengingat keseharian mereka berhubungan dengan masyarakat,” kata Deddy.
Selain itu, sesuai dengan tema HUT pada tahun ini, yaitu “Peningkatan Peran Satuan Polisi Pamong Praja dan Satuan Perlindungan Masyarakat dalam Menjaga Kemajemukan Masyarakat di Daerah”, Deddy berharap Satpol PP dan Linmas hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai perekat. “Kemajemukan sebenarnya bukan hal asing dalam kehidupan bangsa Indonesia. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kita memasuki era globalisasi, transparansi, dan reformasi, yang seolah sedang menguji kedaulatan kita,” ujar Deddy.
Deddy juga menyampaikan arahan lain dari Menteri Tjahjo, yakni agar Satpol PP selalu bangga dan menjunjung tinggi kehormatan Satpol PP sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara. Satpol PP juga dituntut dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tepat atas segala ancaman, halangan, dan tantangan terkait dengan ketertiban umum.
Menurut Deddy, Satpol PP dalam melaksanakan tugasnya harus membuka dialog kepada semua lapisan masyarakat atas langkah dan kebijakan yang akan diambil dengan tetap memegang teguh peraturan yang berlaku. “Satpol PP harus selalu peka terhadap segala bentuk perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dan dapat melakukan langkah-langkah antisipatif untuk menghindari dampak yang lebih besar,” katanya. (*)