TEMPO.CO, Kuta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengimbau guru-guru di sekolah memantau para murid agar tidak melakukan permainan skip challenge. Permainan itu sedang ramai dipertontonkan di media sosial.
"Itu permainan sangat berbahaya. Sudah banyak ahli, terutama kedokteran, yang memberikan saran dan peringatan untuk tidak bermain seperti itu," kata dia di Kuta, Bali, Selasa, 21 Maret 2017.
Baca juga:
Kementerian Kesehatan: Skip Challenge Bahayakan Otak
Di Amerika, permainan skip challenge disebut dengan choking game atau pass out challenge. Cara bermainnya, menekan dada sekeras-kerasnya selama beberapa detik hingga menyebabkan pemain kekurangan oksigen, kemudian pingsan.
"Mungkin sekarang masih muda bisa beradaptasi dengan kemungkinan cedera dalam. Untuk jangka panjang, bisa panen masalah kesehatan," ujar Muhadjir.
Baca pula:
Skip Challenge di Dunia Remaja Wajar? Begini Kata Psikolog
Skip Challenge, Ini 4 Faktanya
Menurut dia, kementerian sudah menerima beberapa laporan ihwal permainan skip challenge. "Laporan ada. Saya sudah serukan ke seluruh sekolah untuk mewaspadai kemungkinan anak-anak didiknya melakukan permainan seperti itu," tuturnya.
Ia menambahkan, jika terbukti di sekolah ada murid-murid yang bermain skip challenge, kementerian akan turun tangan. "Iya pastilah ada (teguran). Itu saja sudah sanksi," ujarnya.
BRAM SETIAWAN