TEMPO.CO, Lamongan - Bupati Lamongan Fadeli mempromosikan daerahnya sebagai lumbung jagung sekaligus benih berkualitas dalam forum petani se-Asia atau Pan-Asia Farmer Exchange Program, Selasa, 20 Maret 2017, di Filipina, Manila. Lamongan pun menyatakan siap mengekspor jagung ke sejumlah negara di Asia.
Bupati Fadeli hadir dalam forum itu atas undangan Crop Life Asia Tenggara dengan didampingi Prof Sidi Asmono dari Indonesia Country Coordinator International Food Policy Research Institute-Program for Biosafety Systems (IFPRI-PBS) dan Ketua Asosiasi Petani Jagung Indonesia Sholahuddin. Sejumlah pejabat di Lamongan juga ikut dalam forum tersebut.
Baca juga:
Kementan Tanam Sejuta Hektar Jagung di tengah Kebun Sawit
Di depan Duta Besar Indonesia untuk Filipina, Jhony Lumintang, Fadeli memaparkan tentang pertanian jagung modern seluas 100 hektare di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Lamongan. Lahan tersebut mampu menghasilkan 10,6 ton per hektare jagung pipilan kering dengan kadar air 17 persen. Lahan jagung modern itu tengah dikembangkan di 12 kecamatan yang mencakup areal 10 ribu hektare.
"Kita mulai bidik pasar ekspor Asia," ujarnya dalam rilis yang diterima Tempo pada Selasa malam, 21 Maret 2017. Sedangkan yang tengah dikembangkan untuk ekspor berupa benih unggul jagung.
Fadeli mengatakan, untuk kesiapan pasar ekspor, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah mencanangkan Lamongan sebagai lumbung benih jagung nasional. Lamongan juga terus dipacu agar mampu mengekspor benih jagung ke sejumlah negara. Di antaranya Malaysia, Papua Nugini, dan menyusul Timor Leste. Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan pengemasan produk benih sehingga bisa meningkatkan harga menjadi Rp 75 ribu per kilogram.
Baca pula:
Mentan Bantu 495.000 Ton Benih Jagung Hibrida
Fadeli menjelaskan, kementerian juga siap membantu benih jagung dengan varietas unggulan, yang memiliki potensi produktivitas 9-14 ton per hektare. Sedangkan di Lamongan, produktivitasnya bisa mencapai 15 ton per hektare. "Sudah kita buktikan," kata dia.
Duta Besar Indonesia untuk Filipina, Johny Lumintang, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Bupati Lamongan dalam mengembangkan pertanian jagung modern di Lamongan. Setidaknya, potensi jagung Lamongan terealisasi dan bisa ekspor ke sejumlah negara di Asia. "Kita berharap (bisa) ekspor," ujarnya
Forum The Pan-Asia Farmer Exchange Program, yang sudah dilaksanakan mulai 2007, merupakan wadah untuk berbagi pengetahuan dalam pertanian bioteknologi. Para peserta akan belajar pertanian bioteknologi secara langsung dengan mengunjungi pertanian biotek untuk pasar komersial, mengunjungi fasilitas penelitian, dan pengembangan tanaman biotek. Selain itu digelar pertemuan antara petani, ilmuwan, dan para pengambil kebijakan pertanian.
SUJATMIKO