TEMPO.CO, Thailand - Rajamangala University of Technology Isan yang berbasis di Thailand memberi julukan peacemaker (pencipta kedamaian) kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Julukan ini diberikan karena JK—sapaan Kalla—banyak memberi kontribusi untuk penanganan konflik di Asia.
"Kontribusi dan dedikasi Jusuf Kalla tak hanya dikenal di Indonesia. Ia juga mendapat pengakuan internasional sebagai seorang peacemaker," ujar Wakil Presiden Bidang Akademis dan Kualitas Pendidikan Rajamangala University of Technology Isan Chalempon Yungklang, Selasa, 21 Maret 2017. Sebagai bentuk penghargaan, Rajamangala University memberi gelar doktor honoris causa kepada Kalla.
Chalempon berkata, tidak berlebihan mengakui JK sebagai seorang pencipta kedamaian. Sebab, meski Kalla sibuk sebagai politikus dan pebisnis, ia masih menyempatkan diri terlibat dalam sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan penjagaan kedamaian.
Baca: Terima Gelar di Thailand, Jusuf Kalla Miliki 8 Gelar Doktor Honoris Causa
Chalempon memberi contoh penanganan pemberontakan di Aceh yang berlangsung sejak 1976 dan berakhir pada 2005. Menurut kajian Universitasnya, JK berperan besar dalam penyelesaian konflik panjang tersebut, di mana ia memegang posisi sebagai negosiator dengan perwakilan Gerakan Aceh Merdeka.
Kalla juga memiliki andil menyelesaikan konflik di Poso yang berlatar agama. Ia berhasil mencari win-win solution bagi pihak-pihak yang berkonflik di sana. "Jusuf Kalla juga aktif berkontribusi untuk Asian Peace and Reconciliation Council (APRC). Sudah disepakati oleh anggota agar JK tetap memberikan pandangan dan masukannya, terutama mengenai konflik Laut Cina Selatan," ujar Chalempon.
JK mengapresiasi gelar doktor honoris causa dan pujian yang diberikan kepadanya. Ia menganggap penghargaan itu sebagai bentuk pengakuan terhadap perjuangannya, selaku wakil Indonesia, dalam menjaga kedamaian. "Ini berarti menghargai apa yang sudah kami lakukan selama ini," ujarnya.
ISTMAN M.P.