TEMPO.CO, Padang - Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Ali Asmar mengatakan kerugian akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Limapuluh Kota mencapai sekitar Rp 232,932 miliar.
Ali menjelaskan kerugian tersebut mencakup bidang pendidikan, pertanian, perhubungan darat, infrastruktur jalan dan jembatan, sekolah, puskesmas, masjid, pasar, dan perikanan. "Itu untuk kerugian materil, sedangkan kerugian non-materil belum bisa dihitung," ujarnya, Ahad, 19 Maret 2017.
Baca juga:
Limapuluh Kota Terapkan Tanggap Darurat Bencana
Longsor di Limapuluh Kota, Jalan Sumbar-Riau Putus
Ia menambahkan, untuk perbaikan infrastruktur yang rusak tersebut baru dapat dilaksanakan dengan menunggu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2018. Kemudian penanganan longsor sudah dilakukan dengan dana perawatan rehab atau pemeliharaan jalan dan jembatan tahun anggaran 2017.
"Badan jalan yang terbawa longsor dan timbunan pilihan menggunakan dana tak terduga Provinsi Sumbar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar," ujarnya. Ia pun berharap masyarakat bersabar untuk perbaikan secara permanen infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak akibat banjir dan longsor tersebut.
Baca pula:
Kerugian Banjir dan Longsor di Limapuluh Kota...
Sebelumnya, Direktur Bantuan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Eko Budiman menilai penanggulangan banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Limapuluh Kota berjalan baik sehingga pemulihan setelah kejadian itu dapat terlaksana dengan cepat.
Hal itu berkat keseriusan dan kerja keras pemerintah daerah bersama instansi terkait sehingga BNPB memberikan apresiasi perihal penanganan bencana tersebut.
Ia mengatakan dengan adanya bencana tersebut dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat dan pemerintah daerah sehingga ke depannya penanganan akibat bencana lebih baik lagi agar dampaknya dapat dikurangi.
ANTARA