TEMPO.CO, Jakarta - Misi perlindungam Warga Negara Indonesia di Johor dan Penang, Malaysia, oleh Kementerian Luar Negeri tidak berujung tanpa hasil. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendapatkan banyak catatan terkait masalah Tenaga Kerja Indonesia di kedua tempat itu setelah berkunjung selama tiga hari dari tanggal 16 hingga 18 Maret 2017.
"Masalah yang ada di Malaysia telah saya mintakan kepada manajemen terkait untuk diselesaikan," ujar Retno sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima Tempo, Sabtu, 18 Maret 2017.
Infografik: Berdagang Orang ke Malaysia
Retno, dalam siaran persnya, tidak menyampaikan apa saja masalah yang ia temukan. Namun, ia mengatakan bahwa masalah-masalah itu tidak hanya ia berikan kepada manajemen TKI terkait, tetapi juga pada Pemerintah Malaysia dan Kementerian terkait.
Adapun kepala pemerintahan yang sudah ditemui Retno adalah Menteri Besar Penang, Tun Dato Seri Utama Haji Abdul Rahman. Dalam pertemuan di Puri Seri Mutiara, Penang itu, Retno menitipkan pesan-pesan perlindungan WNI kepada Abdul Rahman.
Investigasi: Jaringan 'Mafia' Penjual Manusia
Dalam rangakaian kunjungan pertama Indonesia ke Penang dan Johor sejak 1969 ini. Retno mengunjungi berbagai sentra-sentra TKI. Selain itu, ia juga mengunjungi tempat penampungan shelter bagi WNI yang bermasalah di mana dikelola KJRI Penang dan Johor
Berdasarkan data Kemlu, terdapat sekitar 360 ribu WNI di wilayah kerja KJRI Johor Bahru dan sekitar 80 ribu WNI di wilayah kerja KJRI Penang. Sebagian besar dari TKI tersebut bejerja di sektor perkebunan kelapa sawit, konstruksi dan manufaktur.
ISTMAN MP
Video Terkait:
Investigasi Majalah Tempo: Perdagangan Manusia ke Malaysia
Korban Perdagangan Manusia, 8 TKI Brebes Diselundupkan Lewat Laut